"Sejak November lalu, kami sudah membuka pendaftaran dan melakukan tes, lalu hasilnya dikirim ke sekolah masing-masing. Namun, tahun ini, kami batasi penerimaan hanya 300 mahasiswa dengan mengedepankan rasio dosen terhadap jumlah mahasiswa yang ideal agar proses belajar dan mengajar lebih fokus," kata Direktur Politeknik Kelapa Sawit CWE Stephanus Nugroho Kristono, Jumat (24/4/2015).
Nugroho mengatakan, kebutuhan tenaga kerja terampil perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini semakin besar sehingga membutuhkan lebih banyak lagi tenaga kerja terdidik. Cukup banyak perusahaan kelapa sawit yang memiliki kesulitan menemukan sumber daya manusia terampil dengan kualifikasi khusus bidang perkelapasawitan.
"Kebutuhan tenaga terampil akan tetap tinggi, baik sekarang maupun nanti. Banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang senantiasa membutuhkan tenaga terampil yang terdidik," ujar Nugroho.
Mahasiswa baru tahun ini, lanjut Nugroho, masuk angkatan ke-10 program diploma III untuk Program Studi Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit, Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit, dan Manajemen Logistik.
Penerimaan mahasiswa dibuka melalui dua jalur,
yakni jalur tanpa tes untuk 5 lulusan terbaik siswa-siswi SMA atau sederajat, dan melalui tes ujian masuk yang diselenggarakan Politeknik Kelapa Sawit CWE secara langsung.
Saat ini, Politeknik CWE merupakan satu-satunya politeknik kelapa sawit di Indonesia yang berdiri sejak 2006. Kampusnya berlokasi di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
"Masa perkuliahan tahun akademik akan dimulai pada 14 September nanti," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.