Indeks tersebut menunjukkan masih adanya daerah yang nilai integritas penyelenggaraan UN-nya rendah.
"Kami akan sampaikan informasi ini ke provinsi, dan juga ke kabupaten/kota, dan kabupaten/kota kan mendorong untuk mendiskusikannya dengan sekolah," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, di Kantor Kemendikbud, Jakarta.
Ia mengatakan, upaya ini diharapkan bisa meningkatkan indeks integritas penyelenggaraan UN di daerah. Selain itu, Kemendikbud akan mengundang sekolah dengan integritas penyelenggaraan UN tinggi untuk berbagi pengalaman kepada sekolah lain.
Kemendikbud mengukur indeks integritas peksanaan UN salah satunya melalui analisis pola respon jawaban. Melalui analisis tersebut Kemendikbud melihat pola jawaban siswa apakah random atau seragam.
Integritas dalam pelaksanaan UN ini juga diukur melalui dua komponen, yakni kerjasama antar siswa dalam menjawab soal ujian, serta ada tidaknya pembocoran soal yang sistematis.
"Ketika kita ukur integritas, ini bukan integritas sekolah ya, tapi integritas pelaksaan UN-nya. Ada dua komponen, yakni kerjasama antar siswa, satu per satu, yang satu lagi yang sistematis, terorganisir, itu dihitung dua-duanya," kata Anies.
Dari hasil analisis ini, ada sejumlah daerah yang memperoleh indeks integritas tinggi serta capaian nilai UN yang tinggi pula. Sejumlah daerah tersebut di antaranya DKI Jakarta, Kalimantan Timur, serta Yogyakarta. Ada pula daerah yang indeks integritasnya tinggi namun capaian rata-rata UN-nya masih rendah seperti Nusa Tenggara Timur.
"Meski pun belum tinggi nilai UN-nya, namun membereskan NTT lebih mudah. Tinggal didorong belajarnya, gurunya juga belajar, Insya Allah lebih baik," ucap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.