Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Monash Bantu Indonesia Kembangkan Sekolah Menyenangkan

Kompas.com - 22/07/2015, 15:22 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Fakultas Pendidikan Monash University, Melbourne menyatakan kesediaannya untuk membantu mengembangkan modul sekolah menyenangkan sehingga metode pendidikan ini bisa diterapkan lebih sistematis di Indonesia.

Pernyataan Monash University ini disampaikan Dekan Fakultas Pendidikan Prof John Loughran yang bertemu dengan tim Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) baru-baru ini di kampus Monash di Clayton, Melbourne.

Tim GSM adalah para mahasiswa pasca-sarjana asal Indonesia yang sekarang sedang atau baru saja menyelesaikan pendidikan mereka di Australia.

Tim ini sebelumnya sudah menjalankan berbagai pelatihan di beberapa sekolah di Indonesia, khususnya di Yogyakarta dengan menggandeng SD Clayton North Primary School untuk memberikan contoh bagaimana model pengajaran yang menyenangkan di Australia.

Menurut rilis yang diterima ABC Australia Plus Indonesia, dari tim GSM, mereka bertemu dengan Prof John Loughran dan Louise Goold, Manajer Bagian Kerjasama Fakultas Pendidikan.

Pada pertemuan ini disepakati kerjasama pengembangan modul ‘sekolah menyenangkan’ berbasis riset yang akan dimulai dengan pembentukan joint committee  atau komite bersama.

Komite itu akan terdiri dari tim GSM dan beberapa dosen Monash yang memiliki kepakaran di bidang ‘Wellbeing School Framework’ dan ‘Engaging Learner’.

Sebagai salah satu kampus dengan jumlah mahasiswa asal Indonesia terbesar di Australia, Monash University akan berkomitmen penuh membantu aktifitas peningkatan kapasitas pendidikan di Indonesia ini.

“Kita sedang merencanakan pertemuan lanjutan untuk membicarakan skala pekerjaan, jadwal hingga proposal yang sistematis,"  ujar Louise.

Setelah pertemuan dengan pihak Monash University, Muhammad Nur Rizal Phd, penggagas GSM mengatakan kerjasama ini diperlukan agar pertukaran praktik cara mengajar lebih terarah dan berbasiskan riset.

“Setelah melakukan kerjasama dengan beberapa sekolah di Australia, kami pandang perlu meningkatkan kerjasama dengan kampus di Australia agar pertukaran praktik baik pendidikan yang selama ini kita lakukan melalui forum workshop dan pertukaran guru serta penerjemahan buku yang berisi kumpulan praktis metode pembelajaran yang menyenangkan, menjadi lebih terarah dan berbasiskan riset. " kata Rizal.

"Respon positif dari lebih dari 20 sekolah yang tergabung dalam jaringan GSM di Yogyakarta memotivasi kami untuk menggandeng pihak Monash University untuk terlibat aktif dalam pembuatan modul-modul untuk para guru dan kepala sekolah di Indonesia yang menempatkan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan dalam proses belajar, sekaligus mengaktualisasikan budi pekerti dan nilai-nilai dasar kehidupan”, tambah Rizal.

Menurut tim GSM, modul ini diharapkan menjadi pedoman praktis untuk para pendidik di Indonesia bersama para orangtua siswa dan masyarakat untuk menggali potensi unik dan utuh para peserta didik.

Berbeda dengan layaknya kerjasama pendidikan yang cenderung dimotor ioleh organisasi internasional, GSM mengajak semua pihak termasuk mahasiswa di luar negeri terlibat dalam peningkatan pendidikan di Indonesia lewat berbagai forum diskusi dan riset.

"Gerakan ini bertujuan mengembangkan perilaku dan budaya positif masyarakat Indonesia melalui sekolah." lanjut Rizal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com