“Ujian berbasis komputer ini ke depan akan lebih banyak,” ujar Anies dalam acara Coffee Morning di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Senin (19/10/2015).
Dengan menambah jumlah sekolah yang menerapkan sistem UN online, Anies berharap, siswa-siswa di sekolah akan semakin terbiasa menggunakan komputer dan internet dalam konteks pendidikan. Penerapan ulangan online juga dinilai lebih variatif dari segi penyajian soal.
Dalam kesempatan tersebut, Anies dan jajaran di Kemdikbud menyampaikan laporan setahun kinerja Kemendikbun. Perubahan aturan UN menjadi salah satu program dalam strategi peningkatan mutu dan akses pendidikan dan kebudayaan Kemendikbud di bawah kepemimpinan Anies.
Perubahan yang dilakukan Kemendikbud terhadap UN, pertama adalah penetapan UN yang tidak lagi sebagai penentu kelulusan siswa dan kelulusan sepenuhnya dikembalikan pada sekolah dan guru.
Perubahan kedua adalah penerapan UN berbasis komputer yang telah dilakukan Kemendikbud terhadap 700 sekolah dan lebih dari 170 ribu siswa di Indonesia.
Adapun perubahan terakhir adalah pemetaan UN yang dilengkapi dengan Indeks Integritas UN atau komponen penilaian integritas untuk melihat tingkat kejujuran ujian di sekolah dan daerah.
“Jadi kalau sekarang ada yang bilang ada contek-mencontek. Tidak usah khawatir. Negara pun mengukur contek-mencontek. Dengan begitu, kita ingin mengirimkan pesan, bukan saja aspek intelektual yang penting, tapi juga aspek karakter dan integritas tidak kalah penting,” kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.