Mau Anak Lebih Aktif, Ajak Saja Berkebun...

Kompas.com - 07/12/2015, 19:42 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Meski terkesan kotor, berkebun berdampak baik bagi anak. Selain mengajarkan mencintai alam, aktivitas luar ruangan seperti ini juga bagus untuk perkembangan fisik maupun mental anak. Riset pun membuktikan hal itu.

Seperti termuat dalam jurnal HortTechnology, riset pada 2007 menunjukkan bahwa berkebun memacu aktivitas fisik anak sekaligus meningkatkan kesehatan. Berkebun juga mendorong anak menjadi lebih aktif.

Penelitian yang dilakukan di Korea Selatan tersebut melibatkan 17 anak. Pada prosesnya, mereka diminta menyelesaikan 10 tugas berkebun, mulai dari menggali, menyangkul, menyiangi, menanam, menabur bibit, hingga menyangkok.

Untuk setiap tugas, anak-anak ini diberi waktu lima menit mengerjakan lalu istirarahat dengan waktu yang sama, kemudian diukur denyut nadi dan kondisi fisiknya. Hasil penelitian menunjukkan, kesepuluh tugas berkebun itu merupakan aktivitas fisik laiknya olahraga.

Menggali dinilai sebagai aktivitas paling melelahkan dibandingkan tugas lain dalam riset. Adapun tugas seperti menyiangi, menabur bibit, mengairi, dan menyangkok, masuk kategori aktivitas berintensitas moderat.

Para peneliti mengatakan, hasil studi ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan pelatihan perkembangan anak berbasis kebun. Berkebun juga bisa diterapkan sebagai terapi bagi anak-anak dengan kemampuan fisik terbatas.

Berkebun di rumah

Sayangnya, di zaman digital seperti sekarang, berkebun semakin jarang saja dilakukan. Macam-macam alasannya, dari ketersediaan waktu orangtua untuk mengajak anaknya berkebun hingga keterbatasan lahan.

Terlebih lagi bagi orangtua yang bekerja, mencari tempat khusus untuk memfasilitasi anak berkebun pun membutuhkan waktu lebih banyak. Namun, bukan berarti tak dapat disiasati.

Orangtua bisa mengajak anak memanfaatan pekarangan rumah. Tak perlu tanah luas. Pot-pot kecil yang dapat ditumbuhi bibit tanaman juga bisa menjadi modal untuk berkebun.

Bibit tanaman dan pot bisa didapatkan di tempat jualan tanaman khusus. Namun, kalau tak mau repot, situs belanja seperti Bukalapak.com juga menyediakannya. Ingat, cari tahu dulu bibit tanaman yang ingin dibeli sebelum memulai bercocok tanam.

Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau