Namun, kata Anies, pengadaan komputer di sekolah hendaknya fokus untuk kepentingan belajar oleh para siswa.
Sebab, jika fasilitas komputer diadakan untuk belajar, sudah tentu saat UN nanti siswa akan lebih paham.
"Kalau ada fasilitas komputer untuk belajar, Alhamdulillah bisa dipakai untuk UN. Jadi jangan belanja komputer untuk UN. Jangan itu karena UN itu hanya 4-5 hari. Yang dibutuhkan itu untuk belajar," katanya.
Dia pun meminta kepada sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer agar jangan memaksa sampai cari pinjaman untuk pengadaan komputer di sekolah,.
"Tidak boleh itu. UN secara manual juga tidak apa-apa. Pakai kertas aja," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengaku jika UN sejak tahun lalu mulai diubah penilaiannya. Bukan hanya soal indeks prestasi saja yang dinilai, akan tetapi juga soal indeks integritas para siswa. Kedua variabel itu nanti dilaporkan dan diumumkan ke kabupaten dan provinsi.
"Berprestasi saja tanpa kejujuran juga masalah karena itu kita ingin kedua-duanya jujur dan berprestasi," sebutnya.
Menteri Anies Baswedan mengunjungi Kota Ambon dalam rangka membuka kegiatan Konferensi Kerja Nasional ke III Persatuan Guru Republik Indonsia (PGRI) yang dijadwalkan pada Jumat malam.