Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Anjing yang Dibuang dan Ditelantarkan?

Kompas.com - 07/02/2016, 20:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mencatat ada sejumlah faktor yang menyebabkan anjing dibuang dan akhirnya ditelantarkan di jalan.

Beberapa faktor itu yakni tidak adanya kepedulian dalam hal perawatan dari seluruh anggota keluarga. JAAN menyebut kasus semacam ini sering terjadi terhadap pemelihara anjing yang masih anak-anak.

"Saat anjing mulai tumbuh besar, anak kecil sudah tidak dapat mengendalikannnya. Tetangga pun menjadi terganggu dan marah. Dan saat ada tamu datang, anjing yang sebetulnya melompat senang justru membuat tamu takut,"  papar JAAN dalam video yang diputar di acara "Kesejahteraan Hewan Cermin Jakarta Maju" yang diadakan di Balai Kota, Minggu (7/2/2016).

JAAN menyebut untuk menghindari ketidaknyamanan, orang tua dari keluarga pemilik anjing seringkali merantai anjing dan menempatkannya di luar rumah. Situasi inilah yang kemudian membuat anjing depresi dan mudah terserang menyakit.

Keadaan diperparah saat keluarga yang bersangkutan tidak mau mengeluarkan biaya untuk pengobatan anjing tersebut. "Pada akhirnya mereka jijik dan membuang anjingnya di jalan," jelas JAAN.

Karena itulah, JAAN mengajak agar orang tua dari keluarga pemilik anjing agar ikut peduli terhadap keberadaan anjing anaknya.

"Memelihara anjing adalah tanggung jawab sekeluarga. Karena anjing adalah bagian dari keluarga," kata JAAN.

Over Populasi

Selain tidak adanya kepedulian dalam hal perawatan, faktor lain yang menyebabkan anjing dibuang dan akhirnya ditelantarkan di jalan adalah kelahiran yang tidak diinginkan.

JAAN menyebut sepasang anjing yang tidak disterilisasi dapat beranak pinak terus menerus dan dalam 6 tahun jumlahnya bisa mencapai 67.000 ekor.

"Inilah yang menyebabkan banyaknya anjing yang telantar dan tersiksa karena keberadaannya tidak diinginkan sehingga menyebar di jalan-jalan," kata JAAN.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan Pemprov DKI berencana akan membuat pelaporan untuk hewan terlantar yang dapat diakses di aplikasi Qlue.

Nantinya, warga diminta untuk aktif melaporkan apabila ada melihat hewan yang terlantar di jalan. Menurut Ahok, hal inilah yang juga membuatnya mewajibkan seluruh pemilik hewan peliharaan memasang microchip di hewan peliharaannya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com