Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Jangan Heran Lihat Negara Lain dan Merendahkan Negara Sendiri!

Kompas.com - 11/02/2016, 15:23 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Hingga awal 2016, lebih dari 6.300 orang menerima beasiswa pendidikan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Melalui beasiswa ini warga Indonesia dapat menikmati beasiswa pendidikan S-2 hingga S-3 di dalam dan luar negeri.

"Sebagian besar memilih kuliah di luar negeri. Sekalian cari pengalaman. Tapi, nantinya mereka harus kembali ke Indonesia. Ada sekitar 20 persen yang memilih kuliah di dalam negeri," ujar Mohammad Kamiluddin, Penanggung Jawab Persiapan Keberangkatan LPDP dalam acara Persiapan Keberangkatan (PK) Angkatan 54 di Depok, akhir pekan lalu.

Hingga acara PK 54, terdata 6.302 orang yang mendapat beasiswa LPDP. Untuk satu angkatan PK bisa diikuti hingga 120 orang. Dalam satu tahun bisa digelar 40 PK.

Kegiatan PK merupakan tahap akhir proses beasiswa LPDP yang wajib diikuti oleh calon penerima beasiswa pendidikan Indonesia LPDP. Tujuannya untuk memberikan penguatan terhadap pola pikir dan penanaman nilai-nilai bagi calon penerima beasiswa agar dapat menjunjung tinggi nilai integritas, nasionalisme, kemandirian, memiliki wawasan global, serta memiliki etika yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Salah satu tokoh pemimpin yang dihadirkan pada acara PK Angkatan 45 itu diikuti 118 penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia, yakni Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Kepada para penerima beasiswa itu Risma mengingatkan agar jangan terlalu heran melihat negara lain, lalu menganggap rendah negara sendiri.

"Seringkali kita merasa melihat negara kita terbelakang, lalu yang di luar negeri seolah-olah lebih hebat. Kita harus punya pandangan sesungguhnya Indonesia ini luar biasa. Hanya karena kita tidak pandai untuk berpikir dan bekerja sama, membuat kita susah berkembang. Sesungguhnya kita bisa dan mampu kalau kita mau bekerja bersama," ujar Risma.

Menurut Risma, negara ini butuh anak-anak bangsa yang mau membesarkan Indonesia.

"Jangan lupa untuk kembali dan membangun bangsa," pesan Risma.

Nasionalisme

Salah satu tujuan utama PK adalah menggugah nasionalisme anak-anak bangsa yang hendak menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Mereka yang mendalami berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk membangun bangsa, kelak akan jadi pemimpin bangsa yang memiliki nilai-nilai.

"Tiap tahun ditargetkan terjaring 5.000 peserta beasiswa LPDP. Dananya duambil dari hasil pengelolaan dana abadi pendidikan," ujar Kamiluddin.

Muhammad Arief Wicaksono, Ketua Angkatan 45, mengatakan acara PK selama satu minggu bukan hanya menguatkan ikatan di antara penerima beasiswa LPDP satu angkatan yang tersebar ke berbagai negara tujuan belajar.

"Kami seakan digugah kembali nasionalisme untuk bangsa, untuk mengabdi kepada masyarakat," ujar Arief yang melanjutkan kuliah di Selandia Baru.

Peserta yang mendapatkan dukungan negara untuk melanjutka n pendidikan di institusi pendidikan yang berkualitas di dunia diharapkan jadi sumber daya manusua bangsa yang berkualitas  dan unggul. Mereka juga ditanamkan nilai-nilai LPDP, yakni pelayanan, kesempuraan, sinergi, profesionalisme, dan integritas.

Pada penutupan PK, peserta menyiapkan acara untuk masyarakat. PK Angkatan 54  memberikan kegiatan simulasi IELTS secara gratis, penyuluhan, dan informasi soal beasiswa LPDP. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com