Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Siswa Ini "Sulap" Lahan Sekolah Jadi Kebun

Kompas.com - 25/02/2016, 08:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Membangun kecintaan anak terhadap lingkungan harus dilakukan sejak dini. Hal ini diterapkan oleh SD Negeri Bongan, Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Ada mata pelajaran khusus mengenai lingkungan hidup. Tak hanya diajarkan untuk cinta lingkungan, mereka diajak "menyulap" lahan seluas lebih dari 5 ribu meter persegi di sisi sekolah menjadi kebun kecil.

Awalnya, sekolah ini merupakan bangunan semi permanen untuk pekerja yang membangun permukiman transmigrasi. Wilayah Bongan merupakan tempat singgah para migran dari berbagai daerah.

Begitu memasuki gerbang sekolah, terdapat dua lorong kayu dengan tanaman rambat yang mengelilinginya.

Lorong pertama yang mengarah ke ruang kelas dirambati oleh tanaman markisa.

Sementara, lorong yang mengarah ke perpustakaan dirambati tanaman anggur. Tiang lorong itu terbuat dari kayu ulin, kayu khas Kalimantan yang kuat dan tebal.

KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Green House di kebun sekolah tempat para siswa SDN Bongan membesarkan tanaman yang mereka tanam sendiri.
Letak kebun sekolah berada di sisi kanan bangunan. Di kebun sekolah itu, terdapat "green house" atau rumah hijau untuk membesarkan tanaman di dalam pot.

Ada pula kolam ikan nila yang letaknya di sisi "green house".

Bersisian dengan kolam, terdapat sebuah kandang yang di dalamnya dihuni tiga ekor kambing. Para murid ini diajarkan menanam mulai dari nol.

"Kami bikin pupuknya dari kotoran kambing, kasih pupuknya, ditanam, terus cabutin rumput juga," ujar Melsa, siswi kelas 4 B SDN Bongan.

Pada sisi kiri kebun terdapat sejumlah undakan yang ditanami berbagai tumbuhan. Ada pohon mangga, durian, cabai, jagung, hingga tanaman kencur.

Saat tiba musim panen, mereka menikmati sendiri hasil bercocok tanam. Beberapa hari lalu, mereka baru saja memanen markisa.

Anak-anak nampak antusias membahas tanaman-tanaman yang mereka rawat dengan tangan mereka sendiri.

Menurut Melsa, penanaman itu dilakukan berkelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan sekitar delapan hingga sepuluh orang.

Kepala sekolah SD Negeri 010 Bongan, Yusuf, mengatakan, seluruh elemen di kebun itu dapat dimanfaatkan satu sama lain untuk alur kehidupan ekosistem.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com