Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Beasiswa ke Kota Kuno di Jepang, Mau?

Kompas.com - 01/04/2016, 12:55 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com – Menginjakkan kaki keluar dari stasiun Kawagoe, di Kota Kawagoe, Jepang, akan terasa Anda seolah keluar dari mesin waktu. Sisa-sisa peninggalan para samurai, geisha, serta masyarakat zaman Edo dari masa sekitar 400 tahun lalu masih lekat dan terlihat nyata di tempat ini.

Bangunan klasik berbahan utama kayu dan tanah liat khas kala itu, masih mendominasi sebagian besar arsitektur Kawagoe. Kurazukuri, sebutan untuk bangunan berbahan kayu dan tanah liat itu, bertebaran dalam rupa mulai kuil tua sampai model toko serta restoran modern.

Di kota ini, Anda dapat pula melihat aliran sungai jernih tempat wisatawan berlayar dengan menumpang perahu-perahu kecil. Pemandangan mekaran bunga sakura di sepanjang tepian sungai menjadi teman perjalanan.

Saat lapar mulai terasa, Anda boleh menyantap belut yang direbus di atas tungku batubara, memakai bumbu kecap manis. Santapan ini juga adalah peninggalan tradisi periode Edo yang melarang warga memakan daging sapi, babi, dan binatang ternak lainnya.

Menjadi lebih istimewa, setiap restoran memiliki resep rahasia tersendiri untuk meramu bumbu kecap mereka. Kelezatan belut pun otomatis berbeda-beda.

Menikmati indahnya Kawagoe, Anda bakal lupa waktu. Namun, tenang saja, di sana ada Toki-no-kane, simbol kota sekaligus menara jam yang setia berdentang mengingatkan kapan Anda harus pulang.

Lagi pula, Kawagoe bukan sekadar tempat wisata. Kota ini pun dapat Anda jadikan sebagai pilihan destinasi belajar. Salah satu kampus di sini adalah Tokyo International University (TIU) yang dapat dicapai dengan berjalan kaki 13 menit dari stasiun kereta api di jalur Kawagoe Line.

Tak cuma belajar

TIU telah menjadi bagian dari kota klasik ini sejak 1965. Kurikulumnya berbasis internasional untuk pelajar dari seluruh dunia yang berminat kuliah di Jepang.

Anda dapat memilih program berbahasa Inggris sebagai bahasa pengantar mata kuliah, yaitu program English Track (E-Track). Tersedia bidang studi Ekonomi Bisnis dan ilmu Hubungan Internasional untuk jenjang sarjana (S-1).

"Meski menggunakan bahasa Inggris, kami juga memiliki Japanese Plaza. Di sini mahasiswa dapat bergaul dan melatih kemampuan bahasa Jepang mereka," kata General Manager E-Track Program, Shunsuke Sekiguchi, kepada Kompas.com, akhir Oktober 2015 lalu.

Japanese Plaza juga merupakan tempat pengenalan kebudayaan serta pola hidup masyarakat Jepang. Tujuan keberadaannya, mahasiswa internasional tidak kesulitan menjalani kehidupan selama kuliah di Negeri Sakura.

Sebagai tambahan, TIU menyediakan pula English Plaza, tempat bertukar ilmu bahasa Inggris bagi mahasiswa Jepang yang ingin mempelajarinya dari mahasiswa asing. Lewat fasilitas pertukaran belajar bahasa tersebut, pertukaran budaya dari mahasiswa internasional dan Jepang terjadi.

Beasiswa tidak ribet

Universitas di Jepang terkenal royal mengalirkan beasiswa bagi mahasiswa selama mereka berprestasi. Di TIU, pelajar punya peluang mendapatkan beasiswa berupa potongan biaya kuliah sebesar 30 persen, 50 persen, 80 persen, atau bahkan 100 persen bagi mahasiswa S-1.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com