Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kualitas Dosen, Menristek Ingin Tarik Kalangan Profesional

Kompas.com - 13/04/2016, 08:29 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menyebutkan dua poin yang dapat diupayakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dari dosen pengajarnya.

Pertama, dosen harus bergelar doktor. Menurut Nasir, dosen bergelar master dinilai belum bisa berkompetisi.

Kedua, lanjut Nasir, harus memiliki kompetensi. Maka ada dua national competitiveness (daya saing bangsa), yaitu skill individu tersebut dan inovasi.

"Ini yang menjadi penting. Pendidikan harus kita perhatikan kualitasnya. Diharapkan akan menghasilkan satu inovasi," ujar Nasir usai acara final Musabaqoh Kitab Kuning di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2016).  

Sementara itu, untuk menyiasati ketidakmerataan kualitas tenaga kerja dosen di Indonesia saat ini, kementerian mengeluarkan peraturan yang menyebutkan bahwa kalangan profesional yang bukan seorang dosen murni boleh bergabung jika ingin menjadi dosen.

"Sekarang ada juga yang dari industri ingin jadi dosen, silakan. Profesional," kata Nasir.

Namun, ia mengalokasikan jumlah dosen dari kalangan non-dosen murni maksimal 40 persen dari jumlah total dosen.

Nasir menyebutkan, saat ini jumlah dosen di Indonesia sekitar 233 ribu orang. Namun, dari jumlah tersebut ia masih merasa kurang.

"Maka ada profesional-profesional yang selama ini tidam masuk sebagai dosen maka kita harus masukkan," ujarnya.

Dengan ditariknya kalangan profesional, maka diharapkan kualitas pendidikan akan menjadi lebih baik.

Begitu pun dengan dosen yang hingga saat ini masih bergelar S1, maka harus diupayakan agar segera S2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com