Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumni Lulusan Luar Negeri Bisa Jadi Aset Bangsa

Kompas.com - 25/04/2016, 15:11 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis

KOMPAS.com – Alumni pendidikan tinggi luar negeri merupakan salah satu aset bangsa yang potensial. Jika dikelola dengan baik, kemampuan mereka dapat diarahkan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia dalam berbagai bidang.

"Di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sendiri, setiap alumni LPDP wajib melaporkan kelulusannya, kemudian data akan dikelola. Kami akan melihat dari situ peminatan alumni dan memberikan program pelatihan serta pengembangan kemampuan," ujar Direktur Presiden LPDP, Eko Prasetyo pada acara Seminar Indonesia – Nederland’s Collaboration in Education, Research and Innovation, Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Eko melanjutkan, ada kontrak dengan penerima beasiswa bahwa mereka harus pulang kampung dan mengisi lapangan pekerjaan di Indonesia. Penempatan alumni setelah lulus dapat disesuaikan dengan sektor yang membutuhkan

LPDP juga akan memberikan refreshment program yang berisi informasi perkembangan terkini Indonesia sehingga alumni memahami secara makro masalah Tanah Air. Alumni punya peluang untuk mengabdi pada sektor yang dibutuhkan negara.

LPDP berencana melakukan kerja sama dengan kementerian, BUMN dan lembaga negara lainnya untuk menempatkan para lulusan. Misalnya, LPDP bekerja sama dengan BUMN untuk menempatankan alumni untuk kebutuhan perbankan atau pekerjaan lain.

"Kami tidak akan memberikan pekerjaan. Namun, sebelum penerimaan sudah ada gambaran apakah lulusan ini nanti dapat mengisi lapangan pekerjaan dan memberikan manfaat bagi perekonomian di Indonesia," ujar Presiden Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Sangkot Marzuki, pada kesempatan yang sama.

Sangkot juga menambahkan bahwa ada seleksi individu sebelum penerimaan beasiswa berdasarkan berbagai instrument dan karakteristik agar calon penerima dapat berkembang dan membantu masyarakat. Cara ini merupakan sebuah sistem yang mencocokan tenaga ahli dengan kebutuhan perkembangan industri.

Kompas.com Penandatanganan kerja sama Seminar Indonesia – Nederland’s Collaboration in Education, Research and Innovation, Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Perkuat kerja sama

Pada Seminar Indonesia – Nederland’s Collaboration in Education, Research and Innovation dilaksanakan pula penandatanganan persetujuan kerja sama antara LPDP dan EP-Nuffic, organisasi Belanda yang menangani kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi. Kedua pihak menyepakati penguatan hubungan jangka panjang dalam bidang pendidikan tinggi, penelitian, dan berbagai kegiatan menguntungkan lain.

Persetujuan tersebut mengedepankan hubungan antar-organisasi profesional, manajemen alumni, dan pengenalan universitas terbaik antara kedua negara. Melalui kesempatan ini pula diharapkan terjadi lebih banyak kerja sama dalam berbagai program pendidikan dan siswa Indonesia dapat lebih mudah mendapatkan kesempatan bekerja setelah lulus kuliah.

"Kolaborasi antara LPDP dan EP-Nuffic bukan hanya tentang pendidikan, tetapi juga bagaimana kami bisa merancang program-program baru yang bermanfaat. Ini penting bagi kedua belah pihak," kata Theo Hooghiemstra, Direktur EP-Nuffic.

Terkait pengelolaan alumni, Theo mengatakan, pengelolaan alumni yang baik dapat memberikan kontribusi besar bagi negara. EP-Nuffic menganggab bahwa ini juga akan menjadi kerja sama yang kuat dan berkepanjangan.

"Seminar hari ini merupakan wujud nyata antusiasme Indonesia dan Belanda untuk mengoptimalkan kerja sama. Ini bisa jadi dasar yang kuat untuk implementasi tindakan nantinya," kata Theo Hooghiemstra, Direktur EP-Nuffic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com