Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Pelajar Asing Kuliah ke China

Kompas.com - 27/04/2016, 14:53 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 2014 lalu jumlah mahasiswa asing di China telah mencapai 377.054. Jumlah itu masih terus dikejar mengikuti target pemerintahnya yang sebesar 500.000 pada 2020 mendatang.

Berdasarkan riset Project Atlas, Institute of International Education yang bermarkas di Amerika Serikat, China saat ini telah menjadi negara tujuan mahasiswa asing ketiga setelah AS dan Inggris. Selain itu, beberapa tahun terakhir perguruan tinggi di negara itu juga sudah masuk dalam jajaran universitas top dunia.

Harbin Institute Technology (HIT) misalnya. Perguruan tinggi itu berhasil naik dari peringkat 10 ke urutan tujuh universitas global terbaik untuk bidang teknik. Sementara itu, Ningbo University (NBU) yang merupakan universitas Pemerintah China, digandeng universitas terkemuka dunia, MIT (Massachusets Institute Technology) Amerika Serikat dalam menyeleggarakan program Master dan Doctor Supply Chain Management MIT. 

"Selain bahasa, biaya hidup, beasiswa, peluang kerja, fasilitas, dan ranking universitas, menjadi alasan makin banyaknya mahasiswa asing dari berbagai penjuru dunia pergi ke China, termasuk dari Indonesia," ujar Direktur Beijing Language & Culture Institute (BLCI) Samuel Wiyono, Senin (27/4/2016).

Samuel menambahkan, dengan semakin banyak universitas di China, baik pemerintah maupun swasta yang menyelenggarakan perkuliahan menggunakan pengantar bahasa Inggris dengan berbagai program studi, mahasiswa Indonesia saat ini tidak perlu khawatir harus menguasai bahasa China terlebih dahulu.

"Mereka juga dapat langsung kuliah ke jenjang gelar dengan pengantar bahasa Inggris sambil mempelajari bahasa China. Dengan begitu, biaya dan waktu kuliah dapat dihemat," ujarnya.

Bahasa Inggris

Tahun ini BLCI kembali menggelar pameran Pendidikan China ke-22 (PPT 22) pada 16 - 17 April lalu di Hotel Ibis Styles Mangga Dua Square, Jakarta. Ada sekitar 20 perguruan tinggi dan sekolah dari China menghadiri pameran akbar dengan berbagai programnya.

"Mulai program belajar bahasa China, jenjang menengah SMP/SMA, international foundation, sarjana (vachelor), dan dan banyak lagi. Terbuka tidak hanya untuk lulusan SMA, tapi juga mulai O level sampai lulusan S-1," kata Samuel.

Selain dihadiri perguruan tinggi, pameran tersebut juga dihadiri oleh universitas China yang menawarkan gelar ganda internasional dari perguruan tinggi di AS, Inggris, Kanada, Hong Kong atau Australia. Tawaran itu berlaku baik seluruh studinya dilakukan di China atau tahun terkakhir ke AS, Inggris, Kanada, atau Australia yang menawarkan perkuliahan berbahasa Inggris.

"Saat ini kami tidak hanya membantu mahasiswa studi ke China, tapi juga mendorong program kerja sama perguruan tinggi China seperti joint program atau gelar ganda dua plus dua, seperti dua tahun di Indonesia dan kemudian melanjutkan dua tahun lagi di China," kata Samuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com