Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Kikuk Menikmati Musik Klasik di Jakarta

Kompas.com - 03/05/2016, 16:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho

Atas Undangan dari Ambassador Xie Feng, Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Republik Indonesia dan Chairman PPIT (Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok) Bondan Gunawan, saya dan isteri berkesempatan menyaksikan “Symphony for Friendship”, hari Sabtu tanggal 30 April 2016 di Jakarta.

Symphony for Friendship ini menyajikan pagelaran dari “China Philharmonic Orchestra –Silk Road Tour 2016 in Jakarta” yang diselenggarakan di Aula Simfonia, Kemayoran Jakarta.

Tampak hadir dijajaran tempat duduk VIP, mantan Presiden Republik Indonesia BJ Habibie beserta anak dan cucunya, didampingi Duta Besar RRT dan Ketua PPIT serta Rachmat Soekasah sebagai Ketua Panitia. Terlihat hadir juga Ketua DPD RI, Irman Gusman serta beberapa pejabat lainnya.

Misi dari PPIT memang mempererat jalinan persahabatan dan turut serta untuk meningkatkan hubungan kebudayaan Indonesia-Tiongkok melalui pendidikan, seni, olahraga dan kerjasama kemanusiaan.

Menurut Ketua Panitia, penyajian pentas China Philharmonic Orchestra – silkroad tour ini bisa diartikan sebagai kunjungan balasan terhadap pementasan kesenian angklung yang diselenggarakan PPIT tanggal 30 Juni 2013 di Workers Stadium, Beijing.

Agak di luar dugaan, ternyata gedung Aulia Simfonia Jakarta yang terletak di Kemayoran itu adalah gedung indah yang kelihatannya memang sudah didisain sejak awal untuk keperluan pagelaran sebuah orchestra atau pertunjukan sejenis.

Hal ini terlihat jelas dari tata-ruang serta interior yang dihiasi pernak pernik layaknya sebuah “Concert Hall” yang banyak dijumpai di kota-kota Eropa. Tidak terlalu besar ukurannya, namun suasana didalamnya sangat klasik dan “western” apik dan bersih serta berkarpet wall to wall, khas bangunan di negeri 4 musim.

Pertunjukan dibuka dengan beberapa kata sambutan, antara lain dari Ambassador Xie Feng, ketua PPIT dan pimpinan China Philharmonic Orchestra. Pertunjukan ekstra atau tambahan disajikan tuan rumah dengan pementasan kesenian asal Aceh yaitu tari Saman yang memukau penonton.

Berikutnya, sebelum sajian dari China Philharmonic Orchestra tampil pula seorang biduanita seriosa remaja Putri Ayu Rosmei Silaen kelahiran kota Sibolga, Sumatera Utara. Putri Ayu yang memiliki suara memesona sebagai seorang penyanyi seriosa memperlihatkan warna suara yang terdengar sebagai suara penyanyi yang sangat terlatih, tampil dengan iringan piano tunggal membawakan beberapa lagu antara lain Tanah Airku Indonesia.

Suara seorang penyanyi sekolahan yang sangat jarang terdengar di tanah air, sangat membanggakan. Dia bahkan pernah tampil di tahun 2011 pada tanggal 28 Oktober membawakan lagu “Time to Say Good Bye” di Jakarta pada konser “David Foster and Friends.

Penyanyi seriosa profesional ini juga pernah berduet dengan penyanyi tenar kelas dunia kenamaan Michael Bolton membawakan lagu “The Prayer” di Marina Bay Singapura beberapa tahun lalu.

Pertunjukkan nomor utama malam itu adalah pagelaran China Philharmonic Orchestra membawakan lagu-lagu klasik tersohor karya abadi para komponis kelas dunia antara lain dari Beethoven.

Didahului nomor pembuka sebuah paket medley yang di dalamnya diselipkan aransemen khas dari beberapa lagu Indonesia seperti Butet, Rasa Sayange dan lain-lain. Lagu yang disajikan kemudian adalah Chinese Folk Song, The Moon Reflected on Er Quan Spring. Setelah itu orchestra membawakan nomor favorit nya Violin Concerto in E Minor karya F.Mendessohn dengan soloist Rui Liu yang sangat mempesona.

Setelah intermeso selama 15 menit, dibawakan pula Symphony No.7 in A Major Op.92 karya unggulan dari Beethoven yang terkenal itu. Secara keseluruhan penampilan orchestra dengan konduktor muda Xia Xiaotang dari Orkes China Philharmonic sangat sempurna yang antara lain didukung sistem tata suara akustik yang bagus sekali dari “basic design” gedung Aula Simfonia.

Soal banyaknya aturan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com