Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tirulah China, Lawan Hollywood...

Kompas.com - 24/05/2016, 13:21 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara peraih Golden Bear Award, Prof Xie Fei, dari Beijing Film Academy menuturkan film China berkembang karena hanya film Amerika yang maju ke permukaan. Saat Hollywood makin mendominasi di paruh 80-an, Pemerintah China ngotot untuk membina dan memperkuat perfilmannya.

"Perlu ada campur tangan pemerintah serta peraturan yang jelas mengenai perfilman sehingga bisa menyaingi Hollywood," ujar Xie Fei pada acara Pemutaran Film Tiongkok dan Kuliah Umum 2016’ yang digelar Program Studi Bahasa Mandarin Universitas Nasional (Unas), Senin (23/5/2016).

Kuliah umum tersebut diawali dengan menonton film bersama A Girl From Hunan (1986) yang disutradarai oleh Xie Fei sendiri. Film tersebut diangkat dari karya sastra dan mendapatkan banyak penghargaan seperti Won Golden Panda Award 1988 the 4th Montpellier International Film Festival France, Won Don Quixote Award 1988 - San Sabastian Film Festival Spain, dan nominasi pada Certain Regard 1987 dalam Cannes Film Festival.

"Sejak dulu film menjadi salah bagian penting bagi masyarakat, salah satunya adalah media edukasi dan hiburan. Perkembangan film pun semakin maju seiring perkembangan negaranya," ujarnya.

"Saya berharap pemerintah Indonesia mendukung dan bisa menetapkan politik dan peraturan yang baik untuk perfilman. Selain itu, anak-anak muda juga harus kreatif, baru kita bisa melawan Hollywood," ujar Xie Fei.

Adapun kuliah umum tersebut juga dihadiri Profesor Hendrik Gozali dari Komisioner Magma Entertaiment sebagai pembicara. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dari beberapa pihak diantaranya Produksi Film Negara (PFN), Red and White China, serta media china seperti Xin Hua dan YHTV dan Program Studi Ilmu Komunikasi UNAS.

Komisioner Magma Entertainment Profesor Hendrik Gozali mengatakan film Indonesia saat ini masih belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saat ini perfilman Indonesia masih naik turun.

"Kita belum bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. Kita mengharapkan mestinya bisa dapat tempat yang layak di hati masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com