Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laos Ingin 2030 Pendidikan Perempuan dan Laki-laki Setara

Kompas.com - 27/05/2016, 15:04 WIB
Dimas Wahyu

Penulis

VIENTIANE, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Laos mempertemukan perwakilan universitas-universitas dua negara, Indonesia dan Laos, dalam Education Fair dan Forum di Vientiane Center, Laos, Kamis (26/5/2016).

Indonesia antara lain diwakili Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Dipenegoro (Semarang), dan Universitas Sebelas Maret (Solo), dan Institut Pertanian Bogor.

Baik perwakilan Laos maupun Indonesia sama-sama memaparkan potensi masing-masing. Kolaborasi di bidang pendidikan diharapkan terjalin, di samping juga memenuhi kebutuhan masing-masing negara dalam berbagai sektor.

"Bidang kesehatan, energi, pangan, dan infrastruktur menjadi prioritas Indonesia pada saat ini. Khususnya infrastruktur karena kami sedang membangun," ujar Rully Rahadian, Head of International Office Diponegoro University, dalam presentasinya.

Berbeda halnya dengan Laos, Sithong Sikao selaku Director of Planning and Investment Division Departement of Planning Ministry of Education and Sports, menyebut bahwa disparitas jender menjadi target bagi mereka hingga tahun 2030.

"Pada 2030, kami ingin memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menuntaskan pendidikan gratis dan berkualitas. Kami juga ingin memastikan perempuan dan laki-laki untuk memperoleh akses pendidikan yang sejajar dengan biaya yang terjangkau dan berkualitas dalam hal teknis, vokasional, termasuk juga untuk masuk universitas."

Meski kesetaraan jender masih menjadi isu, seorang perempuan yang juga hadir dalam acara itu, Phoutsavad Vpngphachan, bisa menuntaskan pendidikan S-2-nya pada 2013 lalu.

Ia yang kini menjadi staf perempuan dari Kementerian Pendidikan dan Olahraga Laos tersebut pun memperoleh gelar di bidang peneltian dan evaluasi pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia.

"Saat diberi tahu bahwa program ini ada di Indonesia, saya lalu coba mengajukan beasiswa. Program peneltian dan evaluasi pendidikan tidak banyak di negara lain, dan ada di Indonesia. Program ini di Laos juga tidak ada," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com