Dana Triliunan untuk Mutu Laboratorium Harus Tepat Sasaran

Kompas.com - 03/08/2016, 20:48 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi menyiapkan dana sebesar Rp 1,710 triliun untuk meningkatkan mutu laboratorium di sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia. Tujuannya untuk peningkatan mutu laboratorium dan kreativitas untuk menciptakan inovasi baru yang memiliki daya saing.

Menanggapi langkah tersebut, presiden mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (BEM UMM), Fais Mirwan Hamid, menilai bahwa hal ini merupakan langkah strategis dan taktis untuk sinergitas antara pemerintah dengan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia (Baca: Pemerintah Siapkan Rp 1,7 Triliun untuk Tingkatkan Mutu Laboratorium).

Namun, Fais menyayangkan jumlah perguruan tinggi yang kurang mewakili wilayah perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Pasalnya, dalam proses pelatihan hanya diikuti oleh beberapa perwakilan dari 27 universitas.

"Jumlah itu kurang representatif berdasarkan hitungan jumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Indonesia," kata Fais dalam keterangan pers, Selasa (2/8/2016).

Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisipol Universitas Muhammadiyah Malang itu menegaskan bahwa paling terpenting sifat dana itu tidak hanya pada sektor infrastruktur, tetapi harus benar-benar tepat sasaran.

"Jangan sampai alokasi dana yang triliunan itu justru tidak tepat sasaran. Bisa mubazir nanti," kata Fais.

Fais juga memberikan masukan agar Kemenristek membuat rencana besar untuk memastikan anggaran tersebut tidak sia-sia sehingga tujuan utamanya tercapai. Grand design dalam peningkatan kualitas mutu laboratorium itu harus memiliki skema jelas mengenai tujuan penggelontoran dana tersebut itu.

":Juga akan memberikan kesan bahwa pemerintah benar-benar berkomitmen pada dunia riset perguruan tinggi di Indonesia sehingga mampu berkompetisi dengan perguruan tinggi luar negeri," ujarnya.

"Jangan sampai hanya menjalankan kerja-kerja pemerintah yang terkesan prosedural tidak  substantif, karena proses peningkatan mutu laboratorium harus diseimbangkan dengan kualitas sumberdaya manusia yang berkualitas," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau