JAKARTA, KOMPAS.com - Program study abroad (kuliah di luar negeri) hasil kerjasama antar perguruan tinggi dinilai masih sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen. Selain merengkuh banyak pengalaman selama berdomisili di negara tujuan studi, peserta akan meraih beragam pengalaman belajar dan jejaring baru di kancah global sesuai keilmuannya.
"Kalau kami datang sebagai turis, kami tidak akan bisa mambantu para penduduk. Kami membantu membuat saringan air bersih alami dan murah Tuanan, Kalimantan Tengah," ujar Emily, peserta study abroad asal Rutgers University, Amerika Serikat, Sabtu (20/8/2016).
Emily merupakan peserta program study abroad yang dilaksanakan Fakultas Biologi Universitas Nasional bersama-sama Rutgers University, Amerika Serikat. Program ini melibatkan para dosen dan mahasiswa dari kedua perguruan tinggi untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang konservasi alam di Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung dari 21 Juli hingga 5 Agustus 2016 itu berlokasi di Tuanan, Kalimantan Tengah dan Ujung Kulon, Banten. Program dua tahunan antara kedua perguruan tinggi tersebut mengajak mahasiswa untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di Indonesia sejak 21 Juli sampai 5 Agustus 2016 lalu.
"Banyak pelajaran bisa diambil dari kegiatan ini. Short course ini memberikan banyak pelajaran, muali cara bersosialisasi dengan mahasiswa dari berbeda budaya, dan menghabiskan waktu di sana bersama-sama," kata Fauziah Ilmi, mahasiswi Fakultas Biologi Unas.
Kegiatan pertama yang diikuti Ilmi berlokasi di Tuanan, Kalimantan Tengah, sepanjang Juli 2016 lalu. Di situ para mahasiswa mengikuti pembekalan dasar, pengambilan data lapangan, dan presentasi masing-masing kelompok.
"Kelompok dibagi menurut bidang dan minat masing-masing seperti herpet, pengamatan perilaku orang utan, pohon sarang, burung, vegetasi, serta membantu para penduduk membuat saringan air bersih alami dan murah," ujarnya.
Tahun ini, selain UNAS dan Rutgers, organisasi yang ikut dalam kegiatan di Tuanan di antaranya BOSF, BKSDA KalTeng, KPHL model Kapuas, Universitas Palangkaraya, SMA 2 dan 3 Kapuas, dan masyarakat setempat di desa Pasir Putih.
Kepala Program Studi Pascasarjana Biologi Unas Dr Tatang Mitra Setia mengatakan bahwa Tuanan, Kalimantan Tengah, merupakan tempat "wajib", karena kawasan tersebut merupakan area penelitian langganan perguruan tinggi tersebut.
"Selain melakukan penelitian, delegasi dari Rutgers juga mempelajari kebudayaan di Indonesia. Mereka ikut belajar bahkan membantu masyarakat, baik itu di Tuanan atau di saat di Bogor sebelum ke Ujung Kulon," ujar Tatang.
Tidak hanya kuliah lapangan singkat, para mahasiswa Rutgers juga belajar mengenai konservasi orang utan. Kegiatan bertajuk ‘Study Abroad Course: Primates, Ecology, and Cosevation In Indonesia’ tersebut mengundang Jamartin Sihite dari Borneo Orangutan Survival Foundation, Dr Fachruddin Majeri Mangunjaya dari Universitas Nasional dan Prof Erin Vogel dari Rutgers University sebagai pemateri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.