Seperti dalam lagu sebuah iklan vitamin perkembangan anak, "Badanku duluuu tak beginii, bajuku kini tak cukup lagiii."
Saya pun menyadari, bagaimana sekarang baju lama saya makin sesak dan "tak cukup lagi" di badan. Khususnya, di area-area perut, di mana saya banyak mengalami, ehm, "perkembangan" ke samping dan "pertumbuhan" ke depan.
Karena jarang melakukan pengukuran dan pengawasan terhadap ukuran badan saya, perubahan ini terjadi bahkan tanpa saya sadari. Mendadak, timbangan badan di rumah pun protes, menolak saya naikin. "Nyesek dinaikin kamu ah," katanya.
Hal yang sama sering terjadi pada diri kita dalam berbagai bidang, termasuk dalam karier, usaha, ataupun bisnis.
Sebagai rutinitas, pekerjaan kita, karier, dan usaha kita berlalu begitu saja setiap hari tanpa kita awasi. Tidak kita perhatikan, bahkan, tidak kita ukur perkembangan, pertumbuhannya, atau bahkan nyangkut atau enggak.
Tanpa sadar, target pribadi kita tercapai 3 tahun lalu, dan kita bahkan belum membuat target baru.
Tanpa sadar, kita sudah bekerja selama 10 tahun di tempat yang sama dan waktu pensiun sudah semakin dekat.
Tanpa sadar, kita sudah bekerja selama 5 tahun di tempat yang sama, di posisi yang sama, dan level yang sama, nyangkut, tanpa ada perkembangan apa pun.
Pekerjaan, karier, dan usaha kita, bukan sekadar rutinitas untuk "gugur kewajiban".
Pekerjaan, karier, dan usaha kita harus terus berkembang. Karena itu, pastikan bahwa Anda tidak sekadar lari di tempat dalam karier Anda. Dan, Anda bisa melakukan itu dengan melakukan enam hal sederhana berikut ini.
Bagaimana mengembangkan diri dalam karier Anda? Apa langkah pertama yang bisa dilakukan seseorang untuk mengontrol berat badannya? Dengan secara rutin mengukur berat badannya di timbangan, mengukur asupan makanannya, mengukur volume olahraganya, dan menjaga aktivitasnya.
Untuk secara sederhana memastikan bahwa Anda tidak nyangkut dalam karier dan usaha Anda, Anda pun perlu melakukan hal yang sama.
1. Goal setting atau penetapan tujuan
Pertama, tetapkan dulu target dan tujuan Anda. Buang jauh- jauh kebiasaan bekerja dan memilih profesi atau karier secara asal, secara acak, bahkan secara "hom pim pah". Buang juga jauh-jauh, kebiasaan bekerja dengan mengikuti "aliran" tanpa menetapkan tujuan jelas.
Misalnya, saya akan mencoba pekerjaan ini selama lima tahun. Dan, bila belum mencapai posisi tertentu, saya memutuskan untuk mencoba hal lain.
Coaching questions:
Apa yang ingin saya dapatkan dari profesi ini? Apa tujuan akhir saya dari pekerjaan ini? Apa yang seharusnya saya capai? Berapa lama waktu saya untuk mencapainya? Apa batasan saya dalam menjalankannya? Kapan deadline saya untuk mencapainya?