Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Literasi Dorong Siswa dan Guru Berkarya

Kompas.com - 04/05/2017, 22:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Sekolah berperan penting dalam mengembangkan kreativitas siswa dan guru untuk mendongkrak literasi bangsa. Sekolah dapat mengembangkan keunggulan dalam literasi yang dimulai dari membaca hingga menulis.

Jika perlu, gerakan literasi sekolah tidak sekadar rutinitas. Saatnya mendorong gerakan literasi melahirkan karya otentik dari siswa dan guru. Paling tidak, semangat ini diusung SMA Labschool Jakarta, sekolah di bawah Universitas Negeri Jakarta.

Di sini, sekolah tidak hanya menyediakan perpustakaan dengan fasilitas buku-buku yang menarik dan desain ruangan perpustakaan yang ramah dan nyaman, tetapi pembelajaran di sekolah pun dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi siswa.

"Pada abad ke-21 literasi menjadi keniscayaan. Kompetensi literasi yang baik akan menghambat ancaman hoaks. Masyarakat pun jadi tidak gampang terprovokasi berita palsu," kata Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro dalam acara Peluncuran dan Bedah 10 Buku Karya Siswa dan Guru di SMA Labschool Jakarta, Rabu (3/5).

Guru Bahasa Indonesia SMA Labschool Jakarta Renni Haerani mengatakan, awalnya siswa "dipaksa" menulis. Salah satu materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI adalah menulis cerpen.

"Dari karya siswa ini, kami poles untuk jadi kumpulan cerpen. Hal ini mendorong mereka terus terinspirasi untuk menulis. Ada sembilan buku kumpulan cerpen siswa," kata Renni.

Kemampuan menulis, ujar Renni, dibutuhkan siswa untuk memenuhi kewajiban membuat karya ilmiah di kelas akhir. Siswa dari sekolah ini membuat satu karya ilmiah yang dibimbing guru untuk bisa lulus dan mendapatkan ijazah.

(Baca juga: Kisah Para Pegiat Literasi dan Janji Jokowi...)

Metode pembelajaran

Dorongan menulis siswa juga karena para guru memberi inspirasi. Guru mengembangkan metode pendidikan yang membuat siswa harus proaktif mencari literatur, tidak hanya di internet, tetapi juga melalui buku-buku bacaan di perpustakaan.

Salah satu guru yang mengampu Pendidikan Kewarganegaraan, Satriawan Salim, aktif menulis di media sosial dan media arus utama. Kumpulan tulisannya yang kedua diluncurkan bersamaan kumpulan cerpen siswa.

Buku baru bertajuk Guru untuk Republik (Refleksi Kritis tentang Isu-isu Pendidikan, Kewarganegaraan dan Kebangsaan) beranjak dari pengalamannya sebagai pendidik.

Pada acara peluncuran buku yang diadakan di perpustakaan, bedah buku menghadirkan pembicara dari luar, yakni Anggi Afriansyah, peneliti LIPI, serta Astri Megatari yang merupakan alumnus SMA Labschool yang pernah bekerja di dunia penyiaran televisi. (ELN)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Mei 2017, di halaman 12 dengan judul "Gerakan Literasi Dorong Siswa dan Guru Berkarya".

Kompas TV Di Hari Pendidikan Nasional, Presiden Joko Widodo, mengundang para pegiat gerakan membaca atau tokoh literasi ke Istana Negara, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Biaya Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, untuk Apa Saja?
Biaya Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, untuk Apa Saja?
Edu
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Edu
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih 'Digital Innovation in Education'
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih "Digital Innovation in Education"
Edu
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Edu
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Edu
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Edu
Unika Atma Jaya Gelar 'Open House' di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Unika Atma Jaya Gelar "Open House" di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Edu
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Edu
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Edu
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Edu
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, P2G Usul Diterapkan ke Sekolah Penerima Dana BOS
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, P2G Usul Diterapkan ke Sekolah Penerima Dana BOS
Edu
28 Sekolah Kedinasan Tanpa Nilai UTBK 2025, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
28 Sekolah Kedinasan Tanpa Nilai UTBK 2025, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
Edu
UIN Ar-Raniry Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, UKT Mulai Rp 400.000
UIN Ar-Raniry Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, UKT Mulai Rp 400.000
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau