Kenalan dengan Indonesia Lewat “Happy Hour” di China

Kompas.com - 25/08/2017, 20:49 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com – Dalam ajang Beijing International Book Fair (BIBF) 2017, Komite Buku Nasional sebagai perwakilan dari Indonesia menggelar acara “Happy Hour”. Program ini diadakan di stan Indonesia yang berada di area E1-C20, China International Exhibition Center, Beijing, Kamis (24/8/2017).  

“Happy Hour bertujuan untuk mengumpulkan para penulis, penerbit, dan literary agent baik dari Indonesia maupun luar negeri. Mereka bisa ketemu, mengobrol, dan follow up janji, (serta syukur-syukur terjadi transaksi),” ucap Erlan Primansyah, pemimpin rombongan perwakilan Indonesia di BIBF 2017, Kamis.

Acara itu, kata Erlan, digunakan dengan baik untuk mengenalkan produk Indonesia, misalnya makanan dan kopi. Bahkan pada pameran sebelumnya, Indonesia mendatangkan juru masak untuk mendemonstrasikan makanan dari Tanah Air.

Erlan Primansyah (dua dari kanan), perwakilan dari Komite Buku Nasional, memberi kata sambutan kepada pengunjung acara Happy Hour di stan Indonesia pada ajang di Beijing International Book Fair 2017, Kamis (24/8/2017).Komite Buku Nasional/Yani Kurniawan Erlan Primansyah (dua dari kanan), perwakilan dari Komite Buku Nasional, memberi kata sambutan kepada pengunjung acara Happy Hour di stan Indonesia pada ajang di Beijing International Book Fair 2017, Kamis (24/8/2017).

“Jadi ada dua tujuan kami mengadakan Happy Hour. Pertama, pertemuan para pelaku industri buku. Kedua, memperkenalkan produk dan budaya Indonesia kepada pengunjung,” ujar Erlan yang juga menduduki posisi Research and Campaign Coordinator Komite Buku Nasional.

Meski demikian, Erlan menambahkan, belum ada kesepakatan transaksi saat Happy Hour tiba. Sebelumnya masing-masing pihak sudah membuat janji untuk bertemu. Karena melihat ada potensi transaksi maka mereka melakukan pendekatan dulu, antara lain lewat acara ini.

Saat ditanya soal target Indonesia pada BIBF ini, Erlan mengatakan bahwa target tahun ini bisa menjual lebih dari 20 rights atau hak cipta.

“Tahun lalu itu ada 19 rights yang terjual, kami harap tahun ini bisa mencapai 25 rights,” tutur Erlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau