KOMPAS.com - Kurikulum 2013 menempatkan pendidikan karakter sebagai unsur pendidikan yang utama. Hal tersebut dapat dilihat dalam kompetensi inti yang memuat sikap religius dan sikap sosial pada semua mata pelajaran.
“Semua muatan pelajaran bermuara ke arah sikap religius dan sikap sosial yang baik. Sikap-sikap ini bukan sekedar menjadikan religiusitas dan sosial menjadi pengetahuan,” kata Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Anas M. Adam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/11/2017).
Lebih dari itu, ia melanjutkan, terjadi transformasi nilai-nilai religius dan sosial yang dikembangkan di sekolah. Sikap religius dan sosial bukan sebagai discursive knowledge tetapi menjadi practical knowledge.
Baca: Guru Jadi Teladan dalam Membangun Pendidikan Karakter
Berbagai pengamalan anak yang dijadikan sebagai habituasi akan terbentuk menjadi karakter. “Artinya sikap religius dan sikap sosial menjadi habituasi anak dalam kehidupan nyata sehari-hari. Nilai-nilai itu diinternalisasikan pada pribadi peserta didik yang pada akhirnya menjadi jati diri anak,” katanya.
Anas mengatakan, keberhasilan pendidikan karakter bangsa di sekolah sangat tergantung pada peran guru-guru di sekolah.
Selain mengajarkan materi pokok sesuai dengan bidang studinya, para guru juga harus mengisinya dengan karakter apa yang sesuai dengan tema atau topik pembelajaran di kelas atau terintegrasi dalam pembelajaran.
Pendidikan karakter bangsa telah menjadi kepedulian pemerintah dan menjadi salah satu program strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) periode 2015-2019.
Baca: Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Keteladanan Guru
Berbagai upaya untuk mengimplementasikan dan mengembangkan pendidikan karakter bangsa telah dilakukan. Salah satunya, Lomba Inovasi Pendidikan Karakter Bangsa bagi Guru Pendidikan Menengah yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud.
Lomba tersebut dilaksanakan pada 23-26 November 2017 di Jakarta. Kegiatan yang diselenggarakan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Guru Nasional 2017.
Puncak acara Hari Guru yang ditetapkan Sabtu (25/11/2017) diperingati dengan upacara para guru dan tenaga kependidikan dengan inspektur upacara Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy. Adapun tema Hari Guru Nasional 2017 adalah "Membangun Pendidikan Karakter melalui Keteladanan Guru."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.