BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan DBS

"Star Trek" dan Mimpi Johny Kuliah Astronomi di Jerman

Kompas.com - 02/01/2018, 12:44 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Pada film Star Trek, adegan armada pesawat besar berkecepatan tinggi lalu lalang di ruang angkasa merupakan hal yang biasa terlihat. Tak hanya penampakan pesawat, penonton pun bisa menjumpai berbagai macam bentuk planet, bintang, dan benda-benda luar angkasa lainnya.

Selain mampu memukau penonton, latar tempat dalam film tersebut juga memicu beberapa orang untuk mengetahui lebih dalam tentang benda-benda luar angkasa. Salah satunya adalah Johny Setiawan.

Seperti diceritakan dalam artikel di Kompas.com, Rabu (12/1/2011), Star Trek berhasil menumbuhkan ketertarikan Johny kecil pada dunia astronomi, selain juga buku Alam Semesta dan Cuaca.

Kini, pria Indonesia itu berprofesi sebagai astronom dan peneliti di Departemen Pembentukan Bintang dan Planet, Max Planck Institute for Astronomy, Heidelberg, Jerman.

Astronom sendiri merupakan orang yang ahli dalam bidang astronomi. Adapun astronomi ialah cabang ilmu alam yang mengamati benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi.

Setelah lulus dari sekolah menengah atas, rasa lapar Johny akan pengetahuan astronomi malah makin membuncah. Dia lalu hijrah ke Jerman untuk melanjutkan kuliah dan menamatkan pendidikan pra-universitasnya (Studienkolleg) di kota Heidelberg pada 1993.

Setelah itu, pada tahun yang sama, dia kuliah fisika di Universitas Freiburg dan menyelesaikannya pada 1999 dengan gelar diploma physiker (setara master).

Johny lalu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke program doktoral di Keipenheuer Institute for Solar Physics Universitas Freiburg. Di jenjang ini, dia lulus predikat summa atau maximal cum laude.

Kini pemilik gelar akademik "Dr rer nat" ini sudah menemukan 15 planet ekstrasurya alias planet-planet di luar tata surya. Planet terakhir yang ditemukannya adalah HIP 13044b, sebuah planet yang mengorbit bintang lansia dan minim kandungan logam.

Majalah Times menobatkan penemuan itu sebagai 10 penemuan sains terbaik pada 2010.

Persiapkan sejak dini

Kisah nyata Johny Setiawan kembali mengingatkan akan sebuah pepatah, tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Johny pun membuktikan pepatah itu dengan hijrah ke Jerman untuk menuntut ilmu astronomi.

Nah, Anda sebagai orangtua pun bisa belajar dari pengalaman Johny Setiawan. Caranya?

Bila anak Anda yang masih kecil punya impian ingin menjadi astronot atau profesi-profesi ilmiah lain, sebaiknya dukunglah. Berikan semangat ke mereka agar impian tersebut tidak pernah padam.

Tak hanya itu, Anda juga harus mempersiapkan sejak dini terkait biaya pendidikan anak di masa depan. Terlebih lagi jika anak nanti harus menuntut ilmu negara lain, seperti kisah Johny yang belajar di Jerman.

Pada tahun pertama studi, skema beasiswa pengurangan uang kuliah akan ditentukan berdasarkan hasil seleksi dokumen dan wawancara saat penerimaan mahasiswa. Di tahun kedua dan berikutnya, pengurangan akan diberikan berdasarkan prestasi mahasiswa pada tahun sebelumnya.
Dok Ritsumeikan University Pada tahun pertama studi, skema beasiswa pengurangan uang kuliah akan ditentukan berdasarkan hasil seleksi dokumen dan wawancara saat penerimaan mahasiswa. Di tahun kedua dan berikutnya, pengurangan akan diberikan berdasarkan prestasi mahasiswa pada tahun sebelumnya.

Hal ini menjadi penting karena studi di luar negeri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain harus mengeluarkan uang untuk biaya pendidikan, Anda juga mesti memikirkan biaya akomodasi dan pengurusan dokumen administrasi lainnya.

Meski begitu, Anda tak perlu khawatir lagi. Sebab, saat ini, sudah ada beberapa layanan perbankan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak pada masa depan.

Salah satunya adalah DBS Treasures Education Plan, yang merupakan kerja sama Bank DBS Indonesia dan konsultan pendidikan luar negeri SUN Education, untuk membantu Anda yang ingin menyekolahkan anak ke luar negeri, terutama Singapura.

Pada saat ini, ada banyak keuntungan yang ditawarkan DBS Treasures Education Plan. Di antaranya adalah Anda bisa mendapatkan konsultasi pendidikan gratis, bebas biaya pendaftaran ke institusi pendidikan di luar negeri, gratis pengurusan visa pendidikan di negara tujuan, dan diskon tes kemampuan bahasa Inggris (IELTS, TOEFL, Academic English) dengan SUN Education.

Selain keuntungan itu, nasabah pengguna layanan itu juga dapat menikmati DBS Treasures Privileges. Contohnya mendapatkan layanan antar jemput di bandara, memperoleh informasi terbaru dari pasar, dan dapat menghadiri event DBS Treasures.

Jadi, dengan berbagai kemudahan dan keuntungan tersebut, Anda bisa lebih mudah mempersiapkan rencana pendidikan anak di luar negeri. Impian anak untuk menggapai cita-citanya setinggi langit seperti Johny Setiawan bukan lagi sesuatu yang mustahil.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com