Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuah "Cosplay", dari Percaya Diri hingga Rezeki

Kompas.com - 26/02/2018, 18:50 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Peluh membasahi kening dan pipi Thomas Vittorio Zebedee saat dia membuka topeng karakter Kaneki Ken dari Tokyo Ghoul di wajahnya. Topeng berbahan plastik, bergambar gigi besar-besar itu menjadi andalan remaja siswa SMP Strada Budi Luhur Kota Bekasi ikut serta dalam kegiatan The Jakarta 14th Toys & Comics fair 2018 pada Sabtu (24/2/2018).

"Wah, sayang ya, aku enggak bawa katana (pedang panjang)," ujar siswa kelas IX itu. 

Vitto datang tidak sendirian. Dirinya hadir bersama tiga kawan satu sekolahnya yakni Samuel Revaldo Tjahjadi, Michael Nohandika, dan Gabriella Tri Wahyuni.

Gaby, sapaan karib Gabriella Tri Wahyuni, satu-satunya remaja perempuan dalam kelompok itu, bahkan berkostum Izumi Sagiri, karakter Ero Manga Sensei.

Vitto dan Gaby sama-sama mengenakan kostum cosplay yang terinspirasi dari cerita komik atau manga dan anime dari Negeri Matahari Terbit, Jepang.

Sementara itu, Samuel Revaldo Tjahjadi dan Michael Nohandika, tampak asyik membantu Vitto dan Gaby berpose dan berfoto di arena pameran. Berempat, mereka juga berburu pengunjung yang mau mengajak berfoto.

"Latihan untuk lebih percaya diri dengan karakter kesenangan saya," tutur Gaby menceritakan alasannya mengenakan kostum tersebut.

Siswa-siswi SMP Strada Budi Luhur Kota Bekasi (kiri-kanan: Samuel Revaldo T, Michael Nohandika, Thomas Vittorio Z, dan Gabriella Tri Wahyuni) belajar berekspresi dalam pergelaran The Jakarta 14th Toys & Comics Fair 2018 pada Sabtu (24/2/2018).Kompas.com/Josephus Primus Siswa-siswi SMP Strada Budi Luhur Kota Bekasi (kiri-kanan: Samuel Revaldo T, Michael Nohandika, Thomas Vittorio Z, dan Gabriella Tri Wahyuni) belajar berekspresi dalam pergelaran The Jakarta 14th Toys & Comics Fair 2018 pada Sabtu (24/2/2018).

Istilah cosplay sebagaimana laman forum-animeindo.com memiliki arti menirukan atau memeragakan karakter yang mirip dengan film ataupun anime.

Lantas, menurut catatan pada laman solusik.com, cosplay berasal dari kata costume dan play tatkala seseorang memakai riasan serta pakaian seperti tokoh kartun, komik, dongeng, atau artis favoritnya.

Sejatinya, ajang yang berlangsung hingga Minggu (25/2/2018) itu adalah pameran dan penjualan benda-benda koleksi karakter tokoh film dan komik. Namun, salah satu kegiatan yang menyedot perhatian pada acara itu adalah pameran cosplay. (Baca: Sabtu Belum Punya Rencana Jalan-jalan, Yuk ke Pameran "Cosplay"!)

Koleksi mainan bongkar susun Lego saat perhelatan The Jakarta 14th Toys & Comics fair 2018 pada Sabtu (24/2/2018).Kompas.com/Josephus Primus Koleksi mainan bongkar susun Lego saat perhelatan The Jakarta 14th Toys & Comics fair 2018 pada Sabtu (24/2/2018).

Cari uang
Aldo Ikhwanul Halim (kiri, pemilik Sinar Saber) dan Indie T Ogawa (kiri, pegiat cosplay Star Wars) pada pergelaran The Jakarta 14th Toys & Comics Fair 2018, Sabtu (24/2/2018). Berawal dari hobi, cosplay memang bisa mendatangkan rezeki. Kompas.com/Josephus Primus Aldo Ikhwanul Halim (kiri, pemilik Sinar Saber) dan Indie T Ogawa (kiri, pegiat cosplay Star Wars) pada pergelaran The Jakarta 14th Toys & Comics Fair 2018, Sabtu (24/2/2018). Berawal dari hobi, cosplay memang bisa mendatangkan rezeki.

Beranjak ke Aldo Ikhwanul Halim, salah seorang peserta pameran tersebut. Pria asal Bandung, Jawa Barat, itu adalah pemilik Sinar Saber.

Ia menuturkan, awalnya, dirinya adalah pecinta film Star Wars. Film fiksi ilmiah karya George Lucas dirilis pertama kali pada 25 Mei 1977. Hingga sekarang, film ini telah menjadi sebuah fenomena budaya dan menghasilkan banyak produksi film, buku, permainan video, serial televisi, dan banyak produk lainnya yang dipasarkan.

(Baca: 5 Hal Menarik dalam Film Star Wars: The Last Jedi)

Salah satu bagian dari film ini adalah pedang lightsaber. "Ini pedang yang dipakai waktu perang di seri-seri film Star Wars," katanya menjelaskan.

Pedang lightsaber terdiri dari dua bagian yakni gagang dan bilah. Bilah pedang ini menjadi terkenal lantaran bentuknya yang panjang dan bersinar. Sinar itulah yang mampu melumpuhkan musuh-musuh di Star Wars.

"Saya dan teman-teman di Bandung bikin komunitas yang suka main saber (sebutan singkat untuk lightsaber). Waktu itu tahun 2010. Kita kasih nama komunitasnya Urban Jedi," tutur pria berkacamata ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com