Tips Membuat Jurnal Ilmiah dari Profesor AIC

Kompas.com - 21/05/2018, 18:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam kuliah umum bertema “Workshop and Lectures on Emphasizing Research Aspect” yang berlangsung di Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), profesor tamu dari Australia Indonesia Center (AIC), Saman Halgamuge, berbagi pengalaman dan tips dalam bidang riset dan akademik, termasuk penulisan ilmiah di hadapan mahasiswa UGM.

Pada 14 Mei 2018 lalu, Saman menekankan pentingnya pelaksanaan penelitian dan penulisan yang baik dalam penyusunan jurnal ilmiah. Acara ini dimoderatori Ahmad Agus Setiawan, Ph.D, yang juga peneliti kolaborator AIC dari UGM.

Menurutnya, banyak jurnal ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa Indonesia tidak kalah dengan peneliti luar negeri bahkan berhasil menembus berbagai jurnal internasional.

Hanya saja, jurnal ilmiah karya mahasiswa Indonesia masih kalah dalam pencapaian indeks sitasi dibanding dengan jurnal dari negara lain.

Indeks sitasi merupakan salah satu indikator dari kualitas publikasi. Banyak tidaknya peneliti lain mengutip publikasi ilmiah tersebut menjadi cerminan dari tingkat kualitas sebuah riset.

Baca juga: 5 Top Universitas di Indonesia Versi UniRank

Profesor tamu dari Australia Indonesia Center (AIC), Saman Halgamuge, berbagi pengalaman dan tips dalam bidang riset dan akademik, termasuk penulisan ilmiah di hadapan mahasiswa UGM (14/5/2018)Dok. Humas UGM Profesor tamu dari Australia Indonesia Center (AIC), Saman Halgamuge, berbagi pengalaman dan tips dalam bidang riset dan akademik, termasuk penulisan ilmiah di hadapan mahasiswa UGM (14/5/2018)

Beberapa tips penulisan jurnal ilmiah dari Saman dikutip dari laman resmi berita UGM:

1. Saman mengatakan tujuan dalam menulis hasil riset adalah untuk kebaikan umat manusia. Oleh karena itu sebagai penulis akademisi tidak hanya menulis secara urut dan lengkap, namun juga memikirkan kebutuhan dari sisi pembaca.

2. Salah satu cara untuk mengetahui apakah tulisan sudah tersampaikan dengan baik adalah lewat jumlah penyitasi. Dari sini dapat diketahui pengaruh sebuah tulisan dalam komunitas.

3. Riset dan kepenulisan melibatkan peneliti dari negara lain akan sangat mempengaruhi jumlah pembaca.

4. Saman menyebutkan jumlah sitasi termasuk dalam faktor penilaian pemeringkatan ranking universitas. Sitasi masuk dalam faktor penilaian tiga ranking paling terpercaya, yakni ARWU atau Shanghai Ranking, QS Ranking, dan Times HE Ranking.

5. Saman menegaskan bahwa yang utama dalam sebuah kepenulisan berbentuk jurnal adalah judul dan abstrak. Dua bagian ini menjadi penting karena merupakan bagian ketika pembaca menentukan minatnya.

6. Kesalahan yang sering dilakukan adalah kurangnya memahami objek calon pembaca sehingga dengan memperbaiki pandangan ini tulisan akan menjadi lebih baik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau