JAKARTA, KOMPAS.com – Musim mudik untuk merayakan Idul Fitri 1439 H telah tiba. Kepadatan di terminal, stasiun kereta, juga bandara mulai terasa. Hal inilah yang sering dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melakukan tindak kejahatan, misalnya pencopetan.
Hal ini menjadi perhatian Aipda I Made Martulis dari Polda Metro Jaya. Dirinya mengimbau agar pemudik selalu waspada dan memproteksi diri sendiri.
“Setidaknya jadilah polisi untuk diri sendiri. Jangan lengah di tengah keramaian. (Kalau lengah) bisa jadi sasaran empuk pelaku kejahatan,” ujar Aipda Martulis saat dijumpai dalam acara Serunya Mudik Alfamidi 2018 di Museum Purna Bakti Pertiwi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Selasa (12/6/2018).
Ada dua modus pencopetan yang sering terjadi kala musim mudik, yakni penjambretan dan pembiusan.
Untuk menghindari hal itu, Aipda Martulis menekankan agar pemudik selalu menjaga barang bawaan. Selain itu, jangan pernah menerima makanan atau minuman dari orang lain.
“Langsung tolak saja kalau ada yang memberi makanan atau minuman,” sarannya.
Kementerian Perhubungan memprediksi pemudik yang menggunakan moda transportasi umum pada musim libur Lebaran tahun ini mencapai 19,5 juta jiwa. Jumlah ini terbagi atas moda transportasi bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat.
Sementara itu, kendaraan pribadi yang akan digunakan untuk mudik Lebaran 2018 mencapai 12,42 juta unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.