Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar "DimulaiDariSaya" Simbol Gerakan Penghapusan Kekerasan Anak

Kompas.com - 30/06/2018, 20:24 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Wahana Visi Indonesia bersama Binus University, Qlue dan Do Something Indonesia melakukan gerakan bersama mengampanyekan Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA).

Penggunaan tagar #DimulaiDariSaya yang menjadi simbol gerakan disosialisasikan melalui kegiatan XY Generation Inspirational Talk diadakan 30 Juni 2018. 

“Terdapat 22.109 kasus perlindungan anak di Indonesia pada rentang waktu 2011-2016. Anak-anak mengalami kekerasan di berbagai tempat, seperti; di rumah, di dalam keluarga, sekolah bahkan di lingkungan mereka," ujar Maria Anggia Head of Communication Department Binus University.

Menurut Maria, kekerasan dialami anak bervariasi mulai dari pukulan, perundungan (bully), pendisiplinan dengan kekerasan, kekerasan seksual bahkan terbunuh. Dampak yang ditimbulkan bukan hanya merugikan anak-anak saat ini tapi juga di masa datang.

Sebagai lembaga pendidikan, Binus University mendukung komitmen pemerintah melalui kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan kepada anak, tambah Maria.

Berdasarkan Global Report 2017 Ending Violence in Childhood, tercatat 73,7% anak di Indonesia berusia 1-14 tahun mengalami pendisiplinan dengan kekerasan di rumah mereka, sedangkan 50% anak berusia 13-15 tahun mengalami perundungan (bullying) di sekolah mereka.

“Kekerasan terhadap anak bisa dihapuskan. Sebagai lembaga yang fokus pada kesejahteraan anak, Wahana Visi Indonesia melihat bahwa ini bukan hanya tugas pemerintah ataupun orang tua, tapi ini adalah tugas kita semua untuk menghapuskan kekerasan terhadap anak," tutur Emmy Lucy, Koordinator Perlindungan Anak Wahana Visi Indonesia.

Untuk itu, Wahana Visi Indonesia bersama Binus University, Qlue, Do Something Indonesia lewat tagar #DimulaiDariSaya mengusung kampanye Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA) yang akan kita jalankan hingga lima tahun ke depan, tambah Emmy.

Baca juga: Membangun Karakter Bangsa dalam Konteks Budaya Lokal

"Kami mengajak semua pihak untuk sadar dan mengambil langkah mengusung penghapusan kekerasan terhadap anak,” tegasnya.

Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk menghapuskan kekerasan terhadap anak.

Sejak tahun 2016 Indonesia menyatakan diri sebagai salah satu negara pelopor penghapusan kekerasan terhadap anak, bersama dengan 3 negara lain yaitu Tanzania, Swedia dan Meksiko.

 

“Berbasis aplikasi Qlue, salah satu kegiatan yang kami lakukan bersama adalah mengedukasi masyarakat untuk dapat melakukan pelaporan melalui label survey issue apabila mengetahui kejadian kekerasan terhadap anak yang tinggal dan berada di jalanan,"  jelas Ibrahim, Community Lead Qlue.

SosialisasiDok. Wahana Visi Indonesia Sosialisasi

Laporan yang terkumpul ini akan dijadikan peta persebaran permasalahan kekerasan terhadap anak di DKI Jakarta, untuk mengetahui persebaran kejadian kekerasan terhadap anak di Jakarta, lanjut Ibrahim.

Diskusi tersebut diharapkan dapat meningkatkan animo pelapor untuk turut memetakan permasalahan anak jalanan di DKI Jakarta dan meningkatkan kualitas pelaporan anak jalanan pada aplikasi Qlue.

Pelaksanaan XY Generation Inspirational Talk juga merupakan inisiasi untuk membangun kesadaran bersama untuk PKTA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com