UGM Kirim Tim Medis, Psikologi dan Teknik Sipil untuk Gempa Lombok

Kompas.com - 07/08/2018, 21:07 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang Lombok, Minggu (5/8/2018) malam telah mengakibatkan lebih dari 98 orang meninggal dunia, ratusan korban luka-luka, serta ribuan rumah mengalami kerusakan.

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan 3 tim medis dari Rumah Sakit Sardjito, Rumah Sakit UGM, serta Rumah Sakit Tegalyoso untuk membantu rumah sakit setempat memberikan layanan medis bagi korban yang terdampak gempa.

“Hari ini kami mulai penerjunan spesialis bedah dari Sardjito serta tenaga medis dari RS UGM dan dari Tegalyoso. Total ada sekitar 10 hingga 15 orang yang akan berangkat hari ini,” tutur Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana seperti dikutip dari laman resmi berita UGM.

1. Telah kirim DERU-UGM

Ika memaparkan, sejak peristiwa gempa pertama yang terjadi 29 Juli silam, UGM telah mengaktifkan Disaster Response Unit UGM (DERU-UGM) yang didahului dengan assesmen dan aktivitas tanggap darurat oleh 2 unit KKN yang sedang menjalankan kegiatan operasional KKN di Lombok Barat dan Lombok Timur.

Para mahasiswa KKN membantu di posko pengungsian, memberikan bantuan langsung kedaruratan berupa bahan makanan. Selain itu, mahasiswa profesi dokter di FKKM UGM memberikan bantuan medis bersama puskesmas dan tenaga medis setempat.

Mahasiswa KKN, ujarnya, juga berada di garda paling depan dalam penanganan gempa kedua ini, khususnya untuk membantu penyediaan obat. Untuk saat ini, penanganan kesehatan memang masih menjadi prioritas dari tim DERU UGM.

2. Mengirim tim psikologis dan teknik sipil

“Prioritas saat ini utamanya pada kesehatan, baik dari kedokteran umum, bedah, serta dengan memperhatikan kebutuhan obat-obatan. Kami juga akan mengirim tim dari psikologi yang biasanya juga sangat dibutuhkan pasca bencana,” imbuhnya.

Selain tenaga medis, UGM selanjutnya juga akan mengirim tim dari Departemen Teknik Sipil untuk membantu tim arsitek yang telah berada di lokasi gempa untuk melakukan asesmen kondisi fisik bangunan yang terdampak gempa.

“Kami juga membuka KKN peduli bencana yang akan siap untuk diberangkatkan ke Lombok untuk menggantikan tim KKN saat ini yang rencananya akan ditarik pada tanggal 12 mendatang,” kata Ika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau