KILAS

Mendikbud Sampaikan Apresiasi kepada Guru Berpestasi Nasional

Kompas.com - 16/08/2018, 14:30 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengumuman pemenang dari beragam kategori pada pemilihan Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan (GTK) Berprestasi dan Berdedikasi 2018 berlangsung di Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Jakarta, Rabu malam (15/8/18) .

Lomba terbagi untuk pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan membagi menjadi 39 kategori lomba, dan ditentukan pula juara I, II, dan III untuk semua kategori.

Mekanisme seleksi telah dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, kemudian tingkat nasional.

Malam itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy turut hadir dan menyerahkan penghargaan kepada 117 pemenang.

Baca juga: Pemerintah Apresiasi Profesionalisme Guru dan Tenaga Kependidikan

 

Para pemenang nantinya juga dapat hadir sidang bersama DPR dan DPD Republik Indonesia (RI) serta menyaksikan pidato kenegaraan Presiden RI 17 Agustus 2018 di gedung DPR.

Selain mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasinya, Mendikbud pun menyampaikan pesan terkait masalah yang dihadapi pendidikan Indonesia kepada para peserta yang hadir. Salah satunya yaitu keteladanan.

“Jika guru tak bisa menjadi teladan, maka hilanglah jati diri pendidikan. Ruh pendidikan itu adalah keteladanan,” ujar Mendikbud.

Sebagai pendidik, guru dan tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis, serta menjadi faktor utama keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, kualitas guru dan tenaga kependidikan sangat menentukan kualitas pembelajaran dalam rangka menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap individu peserta didik.

Tak hanya sisi akademis

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Supriano mengatakan, penilaian lomba tidak lagi hanya fokus pada kompetensi teknis dan akademis, melainkan juga meliputi soft skill yang mencakup kompetensi sosial.

"Peserta diuji kemampuannya bekerja sama, berkomunikasi, pemecahan masalah, dan literasi digital," kata Supriano, Rabu malam.

Kemudian, para peserta juga diuji kedalaman pemahamannya terkait nasionalisme dan cinta tanah air, yang dikemas dalam bentuk aktivitas permainan maupun tugas proyek kelompok.

Sebagian guru dan tenaga kependidikan yang hadir pada malam pengumuman pemenang acara Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan (GTK) Berprestasi dan Berdedikasi 2018, Rabu (15/8/18) di Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Jakarta.KOMPAS.com/Auzi Amazia Sebagian guru dan tenaga kependidikan yang hadir pada malam pengumuman pemenang acara Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan (GTK) Berprestasi dan Berdedikasi 2018, Rabu (15/8/18) di Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Jakarta.
Tahun ini, sistem pemberkasan dilakukan secara paperless. Penjurian dilakukan oleh para profesional dari berbagai unsur, seperti perguruan tinggi, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Perpustakaan Nasional, serta praktisi dari industri.

"Profesi guru dan tenaga kependidikan akan selalu ada dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka dari itu, peningkatan kemampuan profesionalisme GTK mutlak dilakukan," lanjut Supriano.

Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2018 diselenggarakan mulai 11-18 Agustus 2018.

Ajang tahunan bergengsi ini diikuti 908 orang GTK, yang terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan, yang merupakan perwakilan dari 34 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau