Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

91 PAUD Terkena Dampak Gempa Lombok

Kompas.com - 19/08/2018, 23:54 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Setidaknya, 91 satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Nusa Tenggara Barat (NTB) rusak,” ujar Eko Sumardi Kepala Balai Pengembangan (BP) PAUD dan Dikmas Provinsi NTB.

Hal ini dikatakan Eko saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memantau dan memberikan bantuan, bagi korban dan lembaga penyelenggara pendidikan formal dan nonformal terkena dampak gempa NTB (15/8/2018).

Ditambahkan oleh Eko, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Tim Pendataan BP PAUD dan Dikmas Prov. NTB. Untuk lembaga satuan PAUD  dan Dikmas yang mengalami dampak gempa terbesar berada di Kabupaten Lombok Utara 26 rusak berat, 16 rusak sedang dan 24 rusak ringan.

Baca juga: Guncangan Masih Terjadi, Warga Lombok Khawatir Gempa Susulan Lebih Besar

Lombok Barat 2 bangunan lembaga PAUD & Dikmas rusak berat, 3 rusak sedang dan 2 rusak ringan. Lombok Timur 5 rusak berat dan 1 rusak sedang, Lombok Tengah 2 rusak berat dan 4 rusak ringan. Sedangkan di Kota Mataram 4 rusak berat dan 2 rusak sedang.

Namun disampaikan oleh Eko, data tersebut masih bisa mengalami perubahan karena ada juga lembaga yang belum masuk pendataan karena lembaga tersebut berada didaerah yang sulit dijangkau.

Ekopun menyampaikan bahwa dari Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas selain memberikan bantuan juga melakukan terapi trauma bagi korban gempa, seperti melakukan permainan edukasi bagi para anak-anak PAUD dan pemutaran bioskop keliling di lokasi pengungsian korban bencana.

Kantor BP PAUD dan Dikmas Prov. NTB menjadi lokasi dapur umum yang menyediakan konsumsi bagi para pengungsi, ujar Eko menutup pembicaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com