Berbagi Buku hingga ke Pelosok Indonesia...

Kompas.com - 20/08/2018, 20:06 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indira Nurul Qomariah (25) sudah tiga tahun terakhir menjadi "jembatan" bagi anak-anak di pelosok Nusantara untuk mengakses berbagai buku.

Hal ini dilakukannya sejak ia menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sabang, saat menempuh pendidikan di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa tengah.

"Waktu tahun 2015, aku KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Sabang, terus aku liat banyak anak-anak yang seumuran SD gitu belum lancar bacanya, karena belum banyak buku di sekolah tersebut," ujar Indira, saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/8/2018).

Kemudian, ia bersama rekan-rekannya mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku dongeng untuk dikirimkan ke lokasi KKN.

Saat itu, biaya pengiriman ditanggung sendiri. Namun, kegiatan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat dan para guru di sejumlah sekolah di Sabang.

"Dapat tanggapan positif dari guru-guru di sana. Anak-anak jadi suka baca, lebih aktif. Kalau ada kuis atau tebak-tebakan mereka bisa jawab," ujar Indira, yang kini berdomisili di Jakarta Selatan.

Kini, ia menggagas project Buku Anak Indonesia (BAI), dengan menyosialisasikan berbagai kegiatannya melalui @bukuanakindo.

Indira mengisahkan, sebelum buku-buku masuk ke daerah pelosok, bahkan ada anak yang tidak tahu siapa presiden Indonesia.

Dengan adanya buku-buku, wawasan anak-anak di pelosok Indonesia menjadi lebih luas dan terbuka.

Saat ini, ia juga tengah menggagas pendistribusian buku hingga ke Indonesia Timur, bekerja sama dengan Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (SM3T).

"Tahun 2015, waktu itu BAI periode mengirimnya sekitar 2-3 bulan sekali, karena kami masih sibuk skripsian," ujar Indira.

Buku-buku yang dikumpulkan Indira telah dikirimkan ke Gorontalo, Bengkayang (Kalimantan Barat), Koloray (Maluku Utara), dan daerah-daerah lainnya.

Pada 2017, pendistribusian buku-buku lebih banyak ke Indonesia bagian timur, seperti NTT, NTB, Maluku, dan Papua.

Buku-buku yang dikirimkan akan didistribusikan ke berbagai sekolah oleh mitra pihak BAI.

Selain itu, kata Indira, ada donatur yang mengirimkan uang sebagai bagian dari donasinya. Selanjutnya, uang donasi akan dibelikan buku yang masih layak di lapak buku bekas di Jakarta.

"Setiap bulannya kami mengganti lokasi target supaya distribusinya merata, tidak hanya di satu titik saja," ujar Indira.

Kemudian, buku yang bisa didonasikan lewat BAI yakni buku-buku anak yang edukatif, tanpa unsur SARA dan pornografi.

"Untuk buku Lembar Kerja Siswa (LKS), tidak kami terima. Karena LKS biasanya sudah ada coretan jadi tidak bisa buat latian. Ada juga yang donasi perlengkapan sekolah, seperti seragam, topi, dan lainnya," ujar Indira.

Kompas TV 5 unit komputer disiapkan untuk meningkatkan minat baca, minat baca melalui buku konvensional diubah ke digital karena ingin meningkatkan minat baca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau