Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"PerpuSeru" dan Berhentinya 'Nyanyian Sunyi' Perpustakaan

Kompas.com - 01/10/2018, 15:34 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tidak banyak orang menyadari 14 September diperingati sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Menyadari hal itu, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) menyelenggarakan "Festival Lapak PerpuSeru" untuk terus konsisten menyebarkan inspirasi literasi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Festival Lapak PerpuSeru" kedua ini diselenggarakan di Jakarta (28/9/2018) dan menghadirkan puluhan karya dan kisah sukses lintas daerah dan generasi namun memiliki satu kesamaan: semangat maju bersama perpustakaan.

Perpustakaan bertransformasi diri

Sejak November 2011, PerpuSeru (Perpustakaan Seru) telah meletakkan fondasi dasar transformasi perpustakaan berbasis teknologi, menjadikannya sebagai pusat belajar literasi. Program PerpuSeru ini bermitra dengan pemerintah melalui Perpustakaan Nasional dan perpustakaan daerah.

Hingga saat ini program PerpuSeru telah berada di 18 provinsi, 104 perpustakaan Kabupaten, 1000 lebih perpustakaan Desa dan mencapai sekitar 14 juta masyarakat yang mengakses layanan perpustakaan serta memberikan dampak kemandirian sosial ekonomi pada masyarakat.

Baca juga: Perayaan Bangkitnya Literasi Baca Indonesia

 

“Kami ingin mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk terus mengembangkan diri melalui beragam program pelatihan di perpustakaan. Peserta Festival Lapak PerpuSeru hari ini merupakan bukti nyata mereka berhasil secara sosial dan ekonomi bersama perpustakaan”, ujar Titie Sadarini, Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan (Deputi II), Woro Titi Haryanti menyampaikan Festival Lapak PerpuSeru menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia termasuk generasi muda bahwa perpustakaan mampu membawa perubahan bagi masyarakat.

Agar dapat membangun bangsa berkemampuan literasi tinggi, perpustakaan menjadi institusi terpenting yang mempunyai peran sentral dalam membangun literasi sosial. Untuk itu, peran perpustakaan harus ditingkatkan sebagai wahana pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui kegiatan pelatihan dan keterampilan.

Gerakan literasi berbasis teknologi

Dalam perspektif itulah, perpustakaan menjadi institusi pelopor gerakan literasi untuk kesejahteraan.

Kepada Kompas.com Woro Titi Haryanti menyampaikan, untuk menyesuaikan dengan perubahan era digital dan generasi milenial pihaknya telah melakukan transformasi dengan menyediakan e-perpusnas dan juga buku digital.

"Kami menyiapkan literasi digital dengan menyediakan 4 juta lebih koleksi judul. Saat ini banyak diminati buku novel dan juga buku teknologi tepat guna," ujar Woro. Kunjungan fisik maupun secara online ke perpustakaan kian meningkat.

Woro menambahkan, "Kalau kita berkunjung ke Perpustakaan Nasional hari Sabtu Minggu, makin banyak keluarga yang melakukan kunjungan ke perpustakaan sebagai pilihan destinasi selain ke mall."

Perpustakaan sebagai community center

Salah satu peserta ajang Festival Lapak PerpuSeru 2018 (28/9/2018) di JakartaDok. Kompas.com Salah satu peserta ajang Festival Lapak PerpuSeru 2018 (28/9/2018) di Jakarta

Ia menyampaikan saat ini program "Revitalisasi Perpustakaan" telah menjadi prioritas utama dimana perpustakaan diharapkan menjadi  basis inklusi sosial untuk mengentaskan kemiskinan.

"Kami mendorong perpustakaan untuk menjadi tempat terbuka. Perpustakaan menjadi pusat belajar, pusat interaksi sosial dan pusat berbagi pengalaman dan berketrampilan," jelas Woro.

Salah satu yang terkena manfaat dari PerpuSeru adalah Anjar Priyanto, petani muda dari Desa Kelor Kabupaten Gunung Kidul yang membudidayakan terong dan cabai merah. Berawal keinginan menambah pengetahuan tentang budidaya 2 komoditas tersebut, Anjar melangkahkan kaki dan memperoleh pengetahuan baru di perpustakaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com