Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Muda Indonesia Jangan Hanya Bisa Posting Makanan dan Wajah

Kompas.com - 27/10/2018, 16:29 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - ABB dan The Economist Intelligence Unit (2018) telah menyurvei 25 negara terkait kesiapan negara tersebut menghadapi era otomatisasi berkat semakin canggih robot dan AI.

Sayangnya, kesiapan Indonesia masih berada di ranking 25. Hal ini tentu bukan prestasi menggembirakan bagi kita.

Pembahasan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk orang muda Indonesia menjadi isu pokok dibahas dalam seminar "The Importance of Technology for Indonesia's Youth", 27 Oktober 2018, di @America, Jakarta.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut Rony Setiawan (Lead Developer Telkom Indonesia), Sally Taher (Founder Red and White Consulting), Ellen (Head Data Scientist Red and White Consulting) serta Nicholas Rahardja dan Marco Widodo (Founder Belajar Coding).

Kebutuhan akan digital people

Rony menyampaikan di masa depan Indonesia membutuhkan banyak sekali 'digital people' atau orang-orang yang memiliki kemampuan dalam penguasaan teknologi. "Telkom sendiri setidaknya masih membutuhkan 2 ribu digital people sampai tahun 2020," ungkapnya.

Rony menambahkan, saat ini teknologi sudah banyak mengambil pekerjaan. "Teknologi kini bukan saja menjadi alat namun sudah menjadi budaya kerja," tegas Rony.

Baca juga: Coding, Mantra Baru Milenial Masuk Keajaiban Era Industri 4.0

Senada dengan hal tesebut, Ellen yang banyak berkecimpungan di bidang sumber daya manusia menyampaikan, "Saat ini HR tidak lagi berkecimpung hanya menerima order dan pekerjaan administrasi saja, tetapi telah menjadi agen perubahan. Salah satu yang sangat dibutuhkan digital mindset atau digital analytic," jelas Ellen.

Teknologi masih sebagai sarana 'eksis'

Sayangnya, saat ini pemanfaatan teknologi masih sebatas gaya hidup saja. Media sosial lebih cenderung digunakan sebagai ajang pamer eksistensi status sosial dan gaya hidup.

"Orang muda harus mulai berpikir memanfaatkan teknologi untuk membangun citra diri atau personal branding yang lebih positif. Media sosial jangan hanya digunakan untuk posting makanan atau wajah saja," ujar Sally.

Ia menambahkan, media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan hasil pemikiran, ide-ide positif atau hasil riset untuk mendapatkan ekspos global. Bukan hanya share pemikiran orang lain, apalagi hoax.

Rony juga menambahkan, teknologi dapat digunakan sebagai solusi untuk memecahkan setiap permasalahan yang ada. "Teknologi kini telah mengubah gaya kerja. Teknologi dianggap memiliki dampak yang lebih besar dan luas dalam memecahkan persoalan yang ada," kata Rony lebih lanjut.

Tantangan melahirkan kompetensi digital

Seminar The Importance of Technology for Indonesias Youth, 27 Oktober 2018, di @America, Jakarta.Dok. Kompas.com Seminar The Importance of Technology for Indonesias Youth, 27 Oktober 2018, di @America, Jakarta.

Sayangnya banyak kompetensi yang sangat dibutuhkan di masa depan belum terintegrasi dalam kurikulum pendidikan kita. Coding, big data, artificial intelligence dan robotic adalah kompetensi yang masih harus 'diimpor' atau banyak menggunakan tenaga pekerja asing.

"Sayangnya kurikulum kita belum mengintegrasikan literasi digital dalam pembelajar sehingga saat ini kita masih kesulitan dalam mendapatkan lulusan Indonesia yang berkompeten dalam bidang coding, misalnya," ujar Selly.

Rony menambahkan, kendala lain muncul masih belum sinerginya antara dunia industri dengan dunia pendidikan dalam menjawab tantangan teknologi. "Masih belum ada link and match antara dunia pendidikan dan industri agar para lulusan mampu menjawab kebutuhan teknologi dari dunia kerja" ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com