KOMPAS.com - Pengiriman buku gratis ke seluruh wilayah Indonesia yang menjadi salah satu program pemerintah melalui PT Pos Indonesia (Persero) dihentikan sementara. Biasanya, program ini dilaksanakan tanggal 17 setiap bulannya.
Ketua Komunitas 1001buku, Dwi Andayani mengatakan, dengan dihentikannya program ini maka turut berdampak ke komunitasnya sebagai salah satu pegiat literasi.
Para relawan 1001buku kini kembali mengeluarkan dana besar untuk mengirim buku ke wilayah Indonesia.
"Pengaruhnya untuk kami pasti sangat signifikan karena kami setiap bulan secara rutin mengirimkan buku untuk jaringan taman baca 1001buku di seluruh Indonesia," kata Dwi kepada Kompas.com, Selasa (13/11/2018).
Sebagai informasi, Komunitas 1001buku membangun jaringan para relawan yang bergerak di bidang literasi dan mengelola taman bacaan anak yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuannya, meningkatkan minat baca dan menyalurkan buku berkualitas kepada anak-anak di pelosok negeri.
Baca juga: Program Kirim Buku Gratis Distop PT Pos karena Terganjal Pendanaan
"Bisa menghabiskan dana sekitar Rp 3 juta - Rp 4 juta untuk mengirimkan sekitar 200-300 kilogram buku," ujar dia.
Meskipun program kirim buku gratis ini dihentikan, lanjut Dwi, mereka akan tetap mendistribusikan buku ke taman baca yang ada.
"Karena kami memang setiap bulan selalu melaksanakan sortir buku-buku, kemudian d-packing dan didistribusikan ke taman-taman baca di pelosok Tanah Air," ujar Dwi.
"Tetap akan kami kirim dengan biaya sendiri. Karena sebelum ada program gratis pun kami sudah melaksanakan pengiriman dengan biaya mandiri selama kurang lebih 13 tahunan," kata dia.
Menurut dia, sebenarnya program pengiriman buku gratis ini sangat membantu bagi relawan pegiat literasi. Karena itu, dia sangat berharap program pengiriman buku gratis ini dipertahankan.
"Karena jatah untuk pengiriman yang begitu besar bisa untuk menambah pengadaan buku berkualitas bagi anak-anak Indonesia," kata dia.
"Intinya (dihentikan program ini) sangat menyusahkan kami untuk pembiayaan pengiriman," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.