Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupayakan Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat

Kompas.com - 17/11/2018, 22:06 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali mengunjungi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) (17/11/2018). Kunjungan kerja kali ini dilakukan untuk memastikan dan percepatan pemulihan kegiatan belajar mengajar di provinsi tersebut.

Pemerintah ingin kebangkitan anak-anak Sulteng dapat menjadi lebih hebat, terutama untuk pemulihan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Hal tersebut disampaikan Mendikbud saat apel pagi “Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat”, di halaman kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Sabtu (17/11/2018).

“Kita ingin kebangkitan Sulteng ini lebih cepat, khususnya untuk pemulihan kegiatan pembelajaran di sekolah. Komitmen ini dengan didukung oleh berbagai pihak terkait pemulihan kembali pendidikan di Sulteng semakin menguatkan keyakinan bahwa anak-anak Sulteng akan bangkit lebih hebat,” tutur Mendikbud seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbud.

Peran penting guru

Pemulihan proses belajar mengajar di sekolah, kata Mendikbud, tidak terlepas dari peran guru. Namun, tak sedikit guru yang juga mengalami dampak bencana.

Sebagai upaya untuk meringankan beban guru, khususnya yang terkena dampak bencana, Kemendikbud menyiapkan tunjangan khusus sebesar Rp 76,2 miliyar untuk 15.080 guru di empat kabupaten, yakni Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.

Baca juga: Seperti PNS, Guru Akan Bekerja 8 Jam Selama 5 Hari

 

Tunjangan khusus tersebut, Mendikbud menyerahkan secara simbolis buku tabungan kepada 200 guru saat Apel Pagi “Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat”.

“Para guru saya harap tidak patah semangat dalam menjalankan tugas mengajar dan mendidik siswa. Saya yakin para guru di Sulteng mampu memompa semangat murid-muridnya untuk belajar dan melompat lebih tinggi menggapai cita-cita,” kata Mendikbud.

Bantuan pembelajaran online

Selain itu, juga pada pemberian bantuan kesempatan kali ini, Kemendikbud menyerahkan bantuan alat-alat sekolah 40.000 paket, yang terdiri dari tas, seragam sekolah, dan alat tulis. Pendistribusian alat sekolah tersebut akan dibagikan sesuai dengan jenjang pendidikan (SD, SMP. SMA. SMK, dan SLB).

Kemendikbud juga telah mengupayakan pembangunan kelas darurat di 200 titik yang dapat menampung 400 ruang kelas. Pembangunan kelas darurat juga diupayakan oleh UNICEF dengan memberikan 450 tenda.

Selanjutnya, Kemendikbud mengirimkan bantuan perangkat pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 50 titik di empat kabupaten tersebut. Masing-masing titik mendapatkan empat perangkat yang didalamnya terdapat televisi LED, speaker, hard disk eksternal, dan komputer.

Perangkat lunak dan materi pembelajaran luring telah dibenamkan di dalam komputer yang diberikan.

Bantuan untuk PAUD dan kebudayaan

Untuk jenjang PAUD dan Pendidikan Masyarakat (nonformal dan informal) menyiapkan bantuan terdiri dari bahan dan alat pembelajaran tenda kapasitas 15 orang, tenda kapasitas 60 orang, alat permainan edukasi, pengeras suara, generator set, pengadaan komputer, dan kendaraan roda dua lapangan untuk Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Provinsi Sulteng.

Pada jenjang pendidikan Nonformal dan Informal juga memberikan bantuan rehab ringan dan bantuan fasilitas belajar untuk lembaga PAUD dan Pendidikan Masyarakat.

Sedangkan untuk bantuan kebudayaan, Kemendikbud menyiapkan berbagai kegiatan, yakni Nusantara Art Festival, Permainan Trandisional, Penguatan Pendidikan Karakter melalui Media Inspiratif, Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Sejarah, Pemugaran Cagar Budaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com