Kolaborasi Penelitian Profesor Unair dan Jepang

Kompas.com - 08/01/2019, 23:09 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah profesor dari Universitas Airlangga (Unair) dan Jepang menggelar diskusi interaktif di Lembaga Penyakit Tropis (LPT) atau Institute of Tropical Disease (ITD), Surabaya, Selasa (8/1/2019).

Diskusi yang diikuti profesor dari beberapa universitas di Jepang itu mengambil tema "The First Workshop on Research Cooperation of Humanities and Science for Implementing Global Welfare" dan akan berlangsung selama 2 hari, 8–9 Januari 2019.

Latar belakang penyelengaraan workshop itu didasari kerja sama antara Unair dan Kobe University yang sudah lama terjalin selama ini. Kerja sama dan kolaborasi tersebut akhirnya menginisiasi penyelengaraan workshop dengan melibatkan sejumlah universitas dan institusi di Jepang lainnya.

Tercatat terdapat beberap institusi, baik universitas maupun lembaga turut terlibat, yakni Tokyo Women’s Medical University, Kyoto University, Kobe University, dan Japan International Cooperation Agency, juga Victoria University of Wellington.

Di temui pada sela-sela workshop tersebut, Ketua ITD Prof. Inge Lusida membenarkan penyelengaraan workshop tersebut merupakan awal kolaborasi penelitian.

Profesor dari kedua pihak, Unair dan Jepang saling memaparkan penelitian mencakup lintas bidang, baik sains maupun sosial.

Baca juga: Mulai 2019 Ada Dana Abadi Penelitian, Nilainya Mencapai Rp 990 Miliar

”Hari ini (Selasa, Red) dan besok itu workshop, terutama antara scientist dari Kobe University (juga yang lain) dan Institute of Tropical Disease Airlangga University. Workshop ini dalam rangka merancang rencana untuk kerja sama penelitian di bidang science dan sosial,” ujar Prof. Inge seperti dikutip dari laman resmi Unair.

”Ini menjadi hal yang menarik. Karena, kita bisa merancang penelitian gabungan yang melibatkan bidang science dan sosial. Ini sangat menarik,” tambahnya.

Lebih jauh ia menjelaskan profesor yang hadir saling berbagi pengalaman, khususnya aktivitas penelitian mereka di Jepang dan beberapa negara di dunia. Total 10 profesor dari Jepang hadir.

Di sisi lain, profesor dari Unair juga melakukan hal serupa. Hasil penelitian terkait kasus-kasus terkini yang dihadapi di Indonesia, juga di dunia, turut dipaparkan.

Wakil Rektor III UNAIR Prof Amin Alamsjah mengungkapkan langkah ini adalah kerja sama bagus karena mencakup multidisiplin ilmu dan melibatkan banyak pihak.

Upaya memperkuat kualitas universitas terus didorong Unair melalui kolaborasi penelitian lintas negara semacam itu, terutama dengan Jepang.

”Selama ini kita punya sejarah panjang kerja sama dengan Jepang, khususnya dengan Kobe University dalam hal kesehatan saja. Sekarang kita tingkatkan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dan bidang sosial,” tuturnya.

Prof Amin menyampaikan hasil dari workshop tersebut diharapkan dapat lebih komprehensif, terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, workshop ini diharapkan menjadi medium memperkuat dan mengembangkan kerja sama lainnya ke depan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau