Kisah "Sekolah Bambu" dan Titik Bangkit Pendidikan di Lombok

Kompas.com - 25/01/2019, 07:30 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sejak gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada akhir Juli hingga awal September 2018, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 606 gedung sekolah di Pulau Lombok dan Sumbawa rusak akibat gempa, termasuk 3.051 kelas.

Namun demikian, kegiatan belajar mengajar (KBM) harus diupayakan tetap berjalan meski gedung sekolah rusak dan ambruk.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah mendata kerusakan sarana
pendidikan sekaligus mengampanyekan gerakan kembali ke sekolah bagi siswa di NTB.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa anak–anak yang terdampak gempa bumi di Lombok harus dipastikan tetap belajar, selain itu perlu ada trauma healing atau pemulihan trauma agar anak-anak kembali nyaman belajar.

Gerakan kembali ke sekolah

Kemendikbud pada masa tanggap darurat yang berakhir pada 25 Agustus 2018, telah mendirikan 112 tenda yang menjadi kelas-kelas sementara di berbagai Lombok. Sekitar seribu tenda disebarkan dan akan diberikan tambahan sebanyak 600 tenda lagi.

Baca juga: Kompleksitas Merancang Mitigasi Bencana

“Kita harus segera mengajak anak-anak kembali sekolah. Karena, jika kelamaan tidak sekolah akan kesulitan membuat mereka kembali ke sekolah. Gerakan kembali sekolah ini harus secepatnya dilakukan dan dikerjakan bersama-sama seluruh elemen masyarakat,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Saat ini tercatat sekitar 20 lembaga non pemerintah, dengan relawan, bergotong royong dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Di Lombok Utara, INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) sebagai program kemitraan
antara pemerintah Indonesia dan Australia di bidang pendidikan, bersama Kemendikbud juga turut berupaya agar kegiatan belajar mengajar dapat terus berlangsung.

Terlebih karena Lombok Utara merupakan satu dari enam kabupaten yang menjadi lokasi implementasi program INOVASI di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Membangun sekolah bambu

INOVASI dalam melaksanakan Program Pendidikan Tanggap Darurat dan Pemulihan Pasca Gempa turut melakukan koordinasi erat dengan pemerintah kabupaten Lombok Utara dalam membangun total 14 sekolah bambu semi-permanen.

Pembangunan sekolah bambu ini memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti bambu, kayu, alang-alang yang memang banyak tersedia dan umum digunakan oleh masyarakat setempat.

Sekolah bambu dibangun dengan pertimbangan mampu menciptakan suasana sejuk di kelas, sehingga mengurangi risiko kurangnya konsentrasi belajar anak-anak ketika cuaca mulai panas, yaitu pada pukul 09.00 hingga 10.00 pagi.

Diharapkan kondisi tersebut mampu meminimalisir masalah tambahan bagi guru dalam mengelola kelas, agar guru dapat fokus melaksanakan kegiatan belajar mengajar semaksimal mungkin.

Mitigasi bencana 

Tidak berhenti disitu, INOVASI pun berupaya membangun dan meningkatkan kapasitas pihak sekolah, masyarakat, kecamatan dan dinas pendidikan kabupaten dalam menyiapkan, merencanakan, melaksanakan dan memantau pembangunan sekolah-sekolah bambu.

Dengan menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, pembangunan sekolah bambu tersebut memastikan agar pengguna, yaitu anak-anak, guru, kepala sekolah dan pengurus sekolah dan masyarakat sekitar memahami masalah-masalah dasar dalam hal pencegahan, keselamatan dan mitigasi jika terjadi gempa bumi atau kebakaran.

Untuk memenuhi tujuan ini, INOVASI bekerja sama pakar perlindungan anak melakukan survei lokasi. Misalnya pengecekan jalur, kakus, dan persediaan air bersih aman dan mudah diakses untuk anak-anak.

Upaya mitigasi juga dilakukan dengan memeriksa kondisi kelas untuk memastikan ruang kelas, fasilitas, pencahayaan, dan lantai cocok untuk anak-anak. Selain itu dilakukan pula  pelatihan, poster informasi, dan materi pendukung lain terkait cara melindungi anak-anak dalam keadaan darurat, misalnya gempa bumi, kebakaran, banjir dan badai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau