Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Promosikan PTKIN sebagai Pilihan Melanjutkan Pendidikan Tinggi

Kompas.com - 30/01/2019, 10:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019, beberapa siswa sibuk memilih perguruan tinggi mana yang akan dipilih.

Selain perguruan tinggi negeri bergengsi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) juga bisa menjadi pilihan untuk melanjutkan jenjang studi.

Akun resmi Instagram Kementerian Agama (Kemenag) RI, @Kemenag_RI kemudian mengunggah post mengenai lokasi persebaran 58 PTKIN di Indonesia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Assalamualaikum #SahabatReligi. Pastinya adik-adik udah pada punya rencana kuliah kan...? . Tak usah bingung. Ada ribuan program studi jadi pilihan di 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri tersebar di Nusantara. . Mau jadi guru, ada fakultas tarbiyah. Mau paham soal hukum Islam, ada fakultas syariah. Mau jadi dai kondang, ada fakultas dakwah. Mau belajar filsafat, ada fakultas ushuluddin. Mau paham perkembangan Islam di Indonesia dan dunia, ada fakultas adab. Lengkap deh. . Oiya PTKIN juga membuka sejumlah program studi sain dan teknologi, juga ada kedokteran. . Tetaplah tersenyum. Mari #TebarkanKedamaian kapan pun, dimana pun, dan kepada siapa pun. . #Kemenag #BersihMelayani . --------------------------------- Kementerian Agama Website: kemenag.go.id Twitter: @kemenag_ri Instagram: @kemenag_ri Fanpage: Kementerian Agama RI Youtube: Kemenag RI ----------------------------------

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian Agama RI (@kemenag_ri) pada 28 Jan 2019 jam 6:03 PST

Untuk mendaftarkan diri ke PTKIN, calon mahasiswa diharuskan mengikuti SNMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

"PTKIN ikut dalam SNMPTN dan SBMPTN bersama sama dengan Perguruan Tinggi Umum Negeri (PTUN) untuk program studi umum," ujar Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI, M Arskal Salim saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (29/1/2019).

Baca juga: 5 Fakta Dibentuknya Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi

Sementara, Arskal melanjutkan, untuk program studi keagamaan PTKIN memiliki Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Islam Negeri (UMPTKIN).

"PTKIN juga menyediakan jalur ujian mandiri di setiap PT masing-masing," kata dia.

Menurut Arskal, PTKIN memiliki keunggulan dari segi model pembelajaran, yakni keseimbangan penguasaan ilmu umum, serta akhlak dan ilmu agama.

"Mahasiswa dibimbing dan diarahkan dalam penguasaan ilmu pengetahuan sesuai dengan program studinya juga dibekali dengan pengetahuan agama yang relevan dengan perkembangan zaman," ujar Arskal.

Sementara, calon mahasiswa yang memiliki cita-cita ingin menjadi guru bisa melanjutkan studi di PTKIN, karena ada Fakulas Tarbiyah.

Kemudian, pilihan fakultas lain juga tersedia, seperti Fakultas Syariah, Fakultas Dakwah, Fakultas Ushuluddin, dan Fakultas Adab.

Tak hanya itu, PTKIN juga membuka sejumlah program studi (prodi) sains dan teknologi, dan kedokteran.

Baca juga: Menristek Dorong Perguruan Tinggi Buka Prodi Kekinian

Adapun bermacam jenis PTKIN yang tersebar di Indonesia, yakni Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

Sementara, bagi mahasiswa yang telah merampungkan studi sarjana atau S1, bisa juga mendaftarkan diri dan melanjutkan studi magister di PTKIN.

"Selain S1, PTKIN juga membuka program pascasarjana. Akan tetapi untuk S2 dan S3 sebagian besar baru dibuka di bidang prodi keagamaan. Beasiswa juga disiapkan untuk mahasiswa kurang mampu dan berprestasi melalui bidik misi dan program-program lain di masing-masing PTKIN," ujar Arskal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com