Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Staf Anies Baswedan Bakal Belajar Pengelolaan Air di Belanda

Kompas.com - 15/02/2019, 11:27 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerjasama pengelolaan air perkotaan antara DKI Jakarta dan Rotterdam, Belanda, masih terus berlanjut. Kerjasama itu dilakukan melalui Dutch Training and Exposure Programme (DUTEP) yang sudah memasuki tahap II gelombang ketiga.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia YM, Rob Swartbol, resmi membuka program tersebut Rabu, (13/2/2019). Program yang fokus pada pengelolaan air perkotaan terpadu itu memberangkatkan 10 staf Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke Belanda. Mereka akan menghabiskan waktu 8 sampai 10 pekan untuk belajar dan praktik lapangan di Kota Rotterdam.

"Ketika mempelajari sesuatu, Anda harus mengadopsi dan beradaptasi. Saat kembali, jangan hanya menerapkan pengetahuan Anda, tapi juga selesaikan masalah dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan di sana. Program ini akan membantu mengembangkan ide dan menerjemahkan ide menjadi narasi dan mengubah narasi menjadi tindakan, kata Anies dalam sambutannya.

Adapun program DUTEP didukung oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan dilaksanakan oleh konsorsium yang terdiri dari Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Rotterdam, Van Oord, Waterboard Delfland, Universitas Ilmu Terapan Rotterdam, dan Nuffic Neso Indonesia.

Duta Besar Belanda, Rob Swartbol, mengatakan bahwa kesamaan semangat dan mentalitas Jakarta dan Rotterdam secara umum telah memupuk kerja sama antara kedua kota.

"Untuk itulah, kedua pihak harus banyak belajar satu sama lain. Kami juga berkeinginan mengirimkan orang-orang dari Belanda ke Indonesia agar proses pembelajaran bersama itu bisa ditingkatkan," ujar Rob.
 
Pada DUTEP nanti para peserta akan punya kesempatan mempelajari perkembangan dan beberapa pendekatan terbaru terkait pengelolaan air perkotaan terpadu. Program ini dimulai sejak September 2014 lalu sebagai tahap pertama hingga 2016. Total pesertanya mencapai 24 orang.

Adapun fase kedua berlangsung dari 2017 hingga 2019 dengan total 30 peserta. Program ini diharapkan menjadi cara baru kerja sama bilateral, di mana pendidikan tinggi dan pemerintah bekerja sama dalam suatu proyek dan semua organisasi yang terlibat di dalamnya memberikan kontribusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com