Membentuk "Pasukan Masa Depan" lewat Binus "YLS 2019"

Kompas.com - 18/04/2019, 11:41 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - "Bina Nusantara (Binus) Youth Leaders Summit" (BYLS) menjadi forum tahunan siswa SMP dan SMA untuk terlibat dalam wacana intelektual dan isu-isu global yang mendiskusikan tantangan dan kesempatan masa depan.

Bertempat di Binus School Serpong (6/4/2019),  BYLS membahas beberapa topik seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, edukasi, dan keadaan lingkungan.

Sebagai agen harapan masa depan, diharapkan melalui gelaran ini para generasi muda dapat mengambil langkah dan secara konsisten menunjukkan perhatian terhadap isu-isu yang dapat berdampak dalam jangka waktu panjang.

"Pasukan masa depan"

Tahun ini BYLS mengangkat tema "Pasukan Masa Depan: Menuju Dunia yang Terevolusi" dan menyoroti pentingnya generasi muda dalam masyarakat dan besarnya kontribusi mereka dalam membentuk masa depan dunia.

"BYLS mengajak generasi muda untuk bertindak secara proaktif dalam usaha meningkatkan kualitas hidup dunia yang dimulai dengan “menyadari” keadaan sosial dan lingkungan, kemudian mengambil tindakan secara komunitas," jelas Angle kepada Kompas.com (16/4/2019) terkait forum ini.

Baca juga: Lewat BIPP, Binus Konsisten Kurangi Gap Lulusan PT dengan Industri

Angela berharap di forum ini generasi muda Indonesia dapat menunjukkan minat membentuk hari esok mereka sendiri, menawarkan solusi, bertindak atas masalah dan melibatkan komunitas mereka.

Ajak kepedulian orang muda

“Ketidakpedulian merupakan penyebab dari penurunan kualitas hidup, namun sikap apatis lebih membahayakan. Dengan banyaknya isu-isu lokal dan global kegiatan ini mengajak generasi muda untuk peduli dan aktif mengambil tindakan nyata," ujar Sherrierose Garcia Gonzales, Kepala Sekolah Binus School Serpong.

BYLS ini merupakan salah satu media penggerak, dimulai dengan pelajar di Indonesia, kemudian mereka mempengaruhi orang-orang sekitar mereka hingga menjadi tindakan yang mendunia, lanjutnya.

Dalam forum ini, beberapa pembicara ahli terlibat untuk berdiskusi dan memberikan masukan. Beberapa pembicara hadir, di antaranya; Caecilia Sherina (pembuat film), Yohana Elizabeth Hardjadinata (aktivis pendidikan), Diyan Krisnawati dan Mellysa Anastasya (sukarelawan Rumah Faye).

Proyek nyata "Tim Sehati"

Pada akhir dari forum ini, dari kelompok para peserta dipilih satu proyek terbaik yang kemudian akan direalisasikan, yaitu Tim Sehati.

Proyek dari Tim Sehati ini mencarikan solusi bagi korban pelecehan seksual, yaitu dengan menghadirkan konsultasi dengan psikolog online, gratis, dan privasi terjaga. Tujuannya, para korban lebih berani dan tidak malu untuk dipulihkan dari trauma dan dampak mental lain.

Angela menambahkan BYLS merupakan salah satu langkah membentuk generasi muda peduli dan bergerak. Pihaknya berharap BYLS membuka pintu kesadaran generasi muda bahwa negara dan dunia membutuhkan kreatifitas, kegigihan, dan partisipasi untuk membentuk masa depan lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau