KOMPAS.com - Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat mengevaluasi perilaku pengemudi di jalan raya bernama D'BOS.
Ketiga mahasiswa itu adalah Adrian Rose Jayanto (program studi Teknik Elektro angkatan 2016), Wisnu Kurniawan (program studi Teknologi Informasi angkatan 2016), dan Virginia Putri Mori (program Teknologi Informasi angkatan 2018).
Adrian Rose mengatakan, aplikasi ini akan menunjukkan indeks nilai perilaku pengemudi, seperti mengemudi dengan akselerasi agresif, zig-zag, dan batas kecepatan berkendara.
Mahasiswa Fakultas Teknik ini menceritakan, aplikasi D'BOS memanfaatkan sensor yang tertanam pada smartphone yaitu GPS dan akselerometer.
"Aplikasinya sendiri terhubung dengan sebuah dashboard agar seorang admin dapat memonitor perilaku pengemudi secara realtime serta memberikan input ke pengemudi tertentu dengan sebuah alert (peringatan)," kata Adrian saat diwawancara Kompas.com, Kamis (27/6/2019) siang.
Baca juga: Lika-liku Perjalanan Anak Penjahit Diterima di UGM dan Sosok Ibu yang Memotivasi
Peringatan yang akan dikirimkan ke aplikasi pengguna berbentuk sebuah pesan dan background layar berubah menjadi warna merah.
"Dashboard-nya nanti akan di-deploy ke sebuah server. Jadi nanti ada di sebuah domain (website) sendiri terpisah dari aplikasi," ujar dia.
Menurut Adrian, hingga saat ini dashboard masih bersifat tertutup, sebab hanya timnya yang dapat mengakses. Karena itu, sistem login belum diterapkan.
"Ke depannya bila diperlukan, kami dapat membuat fitur login. Jadi hanya orang tertentu yang dapat mengakses dashboard ini," tutur dia.
Aplikasi yang dikembangkan ini turut mendukung penggunaan bahan bakar yang efisien melalui fitur perhitungan eco-driving.
Baca juga: Kembangkan Teknologi Perikanan Berbasis IoT, 5 Mahasiswa UGM Harumkan Nama Indonesia
Dibawah bimbingan dosen Fakultas Teknik Eka Firmansyah berhasil mendapatkan pembiayaan dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dikti) melalui jalur Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)-Karsa Cipta.
Adrian menambahkan, timnya belum melakukan kerja sama dengan perusahaan tertentu terkait pengembangan aplikasi ini.
Aplikasi ini masih dalam tahap penyempurnaan, sehingga belum dapat diunduh dan digunakan oleh masyarakat umum.
"Belum didiskusikan untuk hal itu (dapat diunduh mulai kapan) karena kami masih fokus ke PKM dulu," ujar Adrian.
Adrian berharap, ke depan aplikasi ini dapat dikembangkan di smartphone berbasis iOS.