Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Revolusi Industri 4.0, Ini Inovasi Badan Narkotika Nasional

Kompas.com - 28/06/2019, 18:33 WIB
Kurniasih Budi,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kejahatan narkoba menjadi ancaman bagi generasi muda di Indonesia. Peredaran narkoba menyasar semua kalangan masyarakat, tidak mengenal usia, dan berbagai jenis pekerjaan.

Saat ini, terdapat 654 kawasan rawan narkoba di seluruh Indonesia. Angka itu berpotensi bertambah jika terjadi pembiaran.

Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat, penyalahgunaan narkoba sepanjang 2018 menyasar kepada beberapa lapisan masyarakat. Salah satunya mahasiswa dan para pekerja.

Dalam Kompas.com (25/3/2019) dijelaskan, sebanyak 3,21 persen atau setara 2.287.492 jiwa pengguna narkoba berasal dari kalangan mahasiswa. Sementara itu, 2,1 persen atau setara 1.514.037 jiwa pekerja menggunakan narkoba.

Baca juga: Ragam Kegiatan Peringati Hari Anti Narkotika Internasional 2019

Angka-angka tersebut mengacu pada 40.553 kasus narkoba yang diungkap BNN dan Polri tahun 2018. Menurut BNN, kasus-kasus tersebut melibatkan 53. 251 tersangka.

Gebrakan BNN di era digital

Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia terus berupaya memberantas kejahatan narkoba. Salah satunya melalui program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2018, Rencana Aksi Nasional (RAN) dikelompokan menjadi empat kategori, yakni pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi penelitian dan pengembangan penanganan penyalahgunaan narkotika serta presekusor narkotika.

Guna melaksanakan program P4GN di era industri 4.0, tentunya BNN harus memiliki cara dan inovasi.

Dengan begitu, pelaksanaan program tersebut tetap relevan dan efektif, sekaligus mendukung upaya Presiden RI Joko Widodo yang konsisten menerapkan e-government.

Baca juga: Cegah Korupsi Massal, Presiden Diharap Perkuat E-Government di Daerah

Kepala BNN, Komjen Polisi Heru Winarko, melalui Deputi Pemberdayaan Masyarakat (Dayamas) membina mantan pecandu dan pengedar narkoba sebagai program rehabilitasi.

Program pengembangan diri serta pelatihan digelar untuk membangun kreativitas mantan pecandu dan pengedar narkoba tersebut.

Berbagai produk pelatihan ternyata mendapat respon positif dari masyarakat. Untuk itu, BNN terus mempromosikan hasil produksi secara offline dalam berbagai gelaran di dalam maupun luar negeri.

Ilustrasi digitalSHUTTERSTOCK Ilustrasi digital
Bertepatan dengan peringatan hari anti narkoba internasional (HANI), Heru Winarko meresmikan tokostopnarkoba.com.

Marketplace tersebut dimanfaatkan untuk memasarkan produk hasil pelatihan mantan pengedar dan pengguna narkoba.

“BNN bekerja sama dengan PT Asli Rancangan Indonesia berinisiatif melakukan terobosan dengan inspirasi dari keinginan Presiden RI utk melakukan Revolusi Industri 4.0, yaitu membangun online marketplace, dalam sebuah platform digital marketing untuk memasarkan produk hasil binaan ini secara luas tanpa batas,” kata Heru dalam pernyataan tertulis, Jumat (28/6/2019).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com