KOMPAS.com – Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd cukup aktif di media sosial.
Akun Instagram-nya, @sutrisna.wibawa memiliki pengikut lebih dari 42.000. Sementara, di Twitter @sutrisna_wibawa, pengikutnya lebih dari 5.000.
Beberapa kali terobosan yang dilakukan profesor di bidang filsafat pendidikan ini mengegerkan jagad media sosial terkait gagasan-gagasan untuk kampus juga mahasiswanya.
Beberapa bulan lalu, Sutrisna mengadakan sebuah konser di UNY di mana mahasiswa biasa membayar tiket konser dengan nilai IPK.
Semakin tinggi IPK seorang mahasiswa, maka ia bisa mendapatkan tiket untuk kelas yang lebih tinggi.
Terakhir, pada Sabtu (29/6/2019) kemarin, pria kelahiran 1 September 1959 itu kembali mengejutkan mahasiswanya juga netizen.
Masih dengan toga dan segala atributnya, ia tampil menyanyikan lagu hip hop pada acara wisuda program diploma, sarjana, magister, dan doktoral kampus yang dipimpinnya.
Baca juga: Rektor UNY Realisasikan Konser Dies Natalis Bayar Tiket dengan IPK
Di media sosialnya pun, Sutrisna kerap melontarkan guyonan.
Namanya saya Sutrisna, sering dipanggil Trisna, maka itu selalu berusaha bersikap baik, menebar asih dan tresno ke sesama. Namun maaf, jika menemukan ada yang macam-macam kepada UNY, apalagi kepada mahasiswanya, saya suka lupa terhadap makna dari nama sendiri. pic.twitter.com/GOHezaviND
— Sutrisna Wibawa (@sutrisna_wibawa) June 30, 2019
Namanya pun dikenal luas, tak hanya di kalangan UNY, sebagai sosok rektor "nyentrik".
“Saya ingin UNY unggul di segala bidang, dan saya ingin berkomunikasi dengan masyarakat melalui berbagai media,” kata Sutrisna saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/7/2019) petang.
Dengan gaya komunikasi yang ia bawakan, Sutrisna mengaku banyak mendapat respons positif dari berbagai kalangan, mulai dari internal kampus maupun masyarakat luar.
Baca juga: Viral, Video Rektor dan Guru Besar UNY Nyanyi Hip Hop Saat Acara Wisuda, Ini Ceritanya
“Bahkan ada orangtua yng DM saya, puteranya ingin masuk UNY karena rektornya keren katanya. Wah saya jadi branding juga,” ucap dia.
Menurut dia, cara seperti ini efektif dipraktikkan untuk menghadapi mahasiswa yang merupakan generasi masa kini.
“Ini persoalan gaya komunikasi untuk hadapi generasi Y, generasi milenial,” kata Sutrisna.
Sutrisna mengaku tidak memiliki trik khusus untuk mengeluarkan guyonan atau ide-ide kreatif selama ini.
“Alamiah saja mau mengatakan apa, yang penting tetap melaksanakan tugas di tupoksinya. Enggak ada (komplain atau protes), yang ada rektor gokil dan kece. Enggak tahu kalau rasan-rasan,” ujar Sutrisna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.