Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Puldapia Education Expo" Tampilkan Wajah Dinamis Pendidikan Islam

Kompas.com - 01/09/2019, 12:03 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan data Kementerian Agama, jumlah pesantren di Indonesia 2005 berjumlah 14.798 dengan jumlah santri sebanyak 3.464.334 orang. Pada 2016 persentasinya meningkat hampir 100 persen, yakni mencapai 28.194 pesantren dengan jumlah santri sebanyak 4.290.626 orang.

Hal ini mendorong Perkumpulan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (Puldapii) dan Perkumpulan Alumni Al Irsyad (Puldapia) menggelar Pameran Pendidikan Islami bertajuk “Puldapia Expo” di area Muslim Lifestyle Festival yang berlangsung di JCC Jakarta hingga Minggu, 1 September 2019.

Pameran pendidikan Puldapia ini menampilkan lebih dari 50 sekolah berbasis Islam mulai dari tingkat SMP, SMA, boarding school, pondok pesantren, dan sekolah tahfiz termasuk Yayasan Cahaya Papua yang berkonsentrasi pada pendidikan di Papua.

Nilai tambah tersendiri

Ketua Puldapia Expo, Zuhdi Efianto menyoroti dunia pendidikan Islam di tanah air tengah berbenah dan beradaptasi terhadap dinamika kebutuhan masyarakat yang berubah cepat.

Baca juga: KG Music Club, Pendidikan Karakter lewat Keterampilan Musik

 

"Integrasi kurikulum yang mengedepankan khasanah budaya nusantara dan dan global sudah seharusnya dilakukan. Di sinilah Puldapia Expo hadir untuk menunjukkan kepada pengunjung dan masyarakat pada umumnya bahwa, wajah pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia sudah semakin dinamis," jelas Zuhdi dikutip dari rilis resmi.

Ia menegaskan pameran pendidikan Islami ini juga bertujuan menepis pandangan masyarakat yang selama ini tidak sedikit masih menilai lembaga pendidikan Islam hanya belajar agama saja sehingga membatasi cita-cita.

"Padahal justru dengan menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan Islam memiliki nilai tambah tersendiri yaitu memiliki pemahaman agama yang baik, liner dengan akhlak terpuji serta aktualisasi dalam menjalani profesi di bidangnya masing-masing," ujarnya.

Perkenalkan pendidikan tinggi

Talkshow mengundang narasumber guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Hatim Al Harby dan serta ketua tim seleksi penerimaan mahasiswa yang diketuai Syaikh Abdullah An Nakhor dalam Pameran Pendidikan Islam di JCC, Jakarta (31/8/2019).DOK. PULDAPIA Talkshow mengundang narasumber guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Hatim Al Harby dan serta ketua tim seleksi penerimaan mahasiswa yang diketuai Syaikh Abdullah An Nakhor dalam Pameran Pendidikan Islam di JCC, Jakarta (31/8/2019).

“Dalam Puldapia Expo ini, kami ingin menyosialisasikan bahwa ada pondok-pondok pesantren yang membuka fakultas seperti umumnya ada di Pendidikan Tinggi Negeri, seperti kedokteran," kata Zuhdi Efianto.

Lebih lanjut, Zuhdi mengatakan, lembaga pendidikan luar negeri yang dihadirkan lebih berorientasi pada pendidikan tinggi ke Arab Saudi yaitu Universitas Islam Madinah, salah satu universitas favorit yang banya diincar lulusan pesantren.

Salah satunya dihadirkan pula talkshow dengan mengundang narasumber langsung guru besar Universitas Islam Madinah, Syaikh Hatim Al Harby dan serta ketua tim seleksi penerimaan mahasiswa yang diketuai oleh Syaikh Abdullah An Nakhor (31/8/2019).

Universitas Islam Madinah merupakan perguruan tinggi negeri favorit di Arab Saudi di bawah Kementerian Pendidikan. Selain karena faktor geografis letak di kota Madinah dengan sejarah Islam yang kuat, universitas ini juga mendapat dukungan penuh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Tiap mahasiswa mendapatkan beasiswa penuh, biaya hidup selama menuntut ilmu, hingga fasilitas layanan kesehatan, transportasi harian, uang tunjangan buku, transportasi pesawat hingga uang saku. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com