KOMPAS.com – Kekurangan vitamin D masih menjadi salah satu masalah yang menghantui anak di Indonesia. Selain menghambat pertumbuhan dan memicu penyakit tulang, problem ini juga bisa memicu munculnya penyakit tidak menular, seperti imunitas, penyakit genetik, serta persoalan hati dan ginjal.
Sinar matahari merupakan sumber vitamin D paling baik yang bisa didapatkan dengan mudah. Akan tetapi, pola hidup anak-anak yang berubah membuat mereka hanya memiliki kesempatan yang terbatas untuk mendapatkan paparan sinar matahari.
“Anak-anak sekolah dari pagi dan pulang sore sehingga waktu anak-anak mendapatkan paparan sinar matahari menurun,” ujar peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ronny Martien dalam keterangan di situs resmi UGM, Jumat (30/8/2019).
Dia mengatakan, vitamin D hampir tidak bisa ditemui secara alami dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Nutrisi itu hanya bisa ditambahkan secara artifisial untuk mengatasi defisiensi pada anak.
Baca juga: 6 Kota/Kabupaten dengan Sistem Iptek dan Inovasi Terbaik versi Kemenristekdikti
Meski demikian, dalam penyakit tertentu, vitamin D tidak bisa larut dalam lemak. Kondisi itulah yang membuat Ronny bersama Prof. Madarina Julia berupaya menghasilkan inovasi dengan membuat suplemen kesehatan vitamin D yang bisa digunakan untuk anak-anak penderita kekurangan vitamin D, yaitu OST-D yang larut dalam air.
“OST-D mudah diserap oleh sistem pencernaan, bahkan bagi mereka yang tidak mampu mencerna lemak sekalipun karena diformulasikan dalam formula nanopartikel larut air,” ungkap Ronny.
OST-D yang diformulasikan dalam bentuk drop berkonsentrasi tinggi juga membuatnya lebih mudah diberikan kepada anak dalam volume kecil. Bahkan produk ini bisa diberikan kepada semua umur, termasuk bayi prematur.
Pemberiannya bisa dilakukan dengan mencampur ke semua jenis makanan atau minuman, termasuk susu, tanpa menghilangkan manfaat yang ada di dalamnya.
Di samping itu, OST-D juga tidak akan terasa di dalam campuran makanan atau minuman karena volumenya kecil. “Formula OST-D tidak mengandung gula sehingga bisa diberikan kepada penderita diabetes mellitus,”imbuh Ronny.
Untuk diketahui, OST-D merupakan salah satu produk inovatif sebagai hasil dari riset unggulan yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, serta Fakultas Farmasi UGM.
Produk ini pun sudah diperkenalkan pada acara Ritech Expo 2019 dalam rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Denpasar, Bali, pada 25-28 Agustus 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.