Tingkatkan Analisa Skripsi, Dosen IAIN Samarinda "Plester" Mulut Mahasiswa

Kompas.com - 29/09/2019, 13:53 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Bagi mahasiswa tingkat akhir memfokuskan pikiran agar lebih konsentrasi mempersiapkan skripsi menjadi tantangan tersendiri, terlebih untuk mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Abdul Razak, dosen IAIN Samarinda memiliki tips dan metode tersendiri untuk memudahkan mahasiswanya agar lebih mampu berkonsentrasi: metode "Efek Mulut Diplester".

Tidak perlu khawatir, metode “efek mulut diplester” yang dimaksud adalah metode membaca senyap hasil review skripsi yang telah mereka kerjakan dengan penuh konsentrasi dan fokus .

"Hasilnya, mereka senyum-senyum sendiri dan saling lirik melirik dengan wajah yang gembira karena hal yang tidak biasa dan terduga akibat mulut yang diplester. Suasana pembelajaran lebih kondusif dan tingkat konsentrasi mahasiswa lebih optimal," ujar Abdul Razak.

Terampil analisa

Tujuan dalam pembelajaran ini agar mahasiswa terampil dalam menganalisis hasil review skripsi dengan jenis penelitian kuantitatif.

Kegiatan ini diawali dengan membaca senyap, kemudian mereka berkolaborasi dalam kelompok masing-masing untuk menuangkan gagasan dengan kreasi menarik. Dengan penuh semangat dan perasaan yang bahagia mereka asik menuangkan hasil review skripsi dalam sebuah pajangan karya.

Baca juga: Siapa Bilang HOTS Sulit? Kendal Unjuk Karya Pembelajaran Inovatif

Karya yang mereka buat meliputi judul penelitian, poin-poin permasalahan yang ada pada latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian yang relevan, hipotesis, dan teknik analisis data digunakan.

Setelah hasil karya selesai, mereka memajangnya dengan penuh bangga “inilah hasil karyaku”.

"Tiap kelompok berkeliling mengamati dan mencatat hal-hal yang penting dengan berpedoman pada Lembar kerja yang telah disiapkan. Isinya adalah keterkaitan judul, rumusan masalah, kesesuaian hipotesis, persamaan dan perbedaan penelitian yang relevan, dan kesesuaian teknik analisis data yang digunakan pada jenis penelitian kuantitatif," jelas razak lebih jauh.

Metode "PR KOKO"

Metode Plester Mulut membaca sunyi dan PR KOKO menjadi salah satu strategi dosen IAIN, Abdul Razak, Samarinda, Kalimantan Timur guna membantu mahasiswa mempertajam kemampuan analisa mempersiapkan skripsi.  DOK. TANOTO FOUNDATION/ABDUL RAZAK Metode Plester Mulut membaca sunyi dan PR KOKO menjadi salah satu strategi dosen IAIN, Abdul Razak, Samarinda, Kalimantan Timur guna membantu mahasiswa mempertajam kemampuan analisa mempersiapkan skripsi.

Selain itu mahasiswa telah merepresentasikan hasil karya mereka kepada kelompok lain. Dengan demikian mahasiswa juga diajak melatih kemampuan komunikasi mereka lewat pemaparan hasil karya kepada kelompok lain.

Selanjutnya dengan penuh kritis dan tanggung jawab, mahasiswa mengasah penalaran dengan melihat dan mengomentari hasil karya kelompok lain. Mahasiswa juga diajak menghubungkan kembali materi yang telah diperoleh dengan menganalisis hasil karya kelompok lain. 

Melalui praktik pembelajaran ini unsur PR KOKO yaitu Penalaran, Representasi, Koneksi, dan Komunikasi akan terlatih dan membuat perkuliahan semakin menyenangkan dan membekas dalam waktu yang lama (longtime memories).

Praktik pembelajaran ini merupakan hasil dari mengikuti pelatihan dari Tanoto Foundation dan sangat menginspirasi bagi Abdul Razak untuk diterapakan di tempatnya mengajar, Institut Agama Islam Negeri Samarinda.

"Dengan metode "tutup plester" dan "PR Koko" saya berharap mahasiswa akan mampu bernalar dan berpikir kritis serta memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan buah pikir dan hasil analisa sehingga berhasil dalam menyelesaikan skripsi mereka," tutup Razak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau