KOMPAS.com - Rektor Universitas Budi Luhur, Dr. Ir. Wendi Usino mengatakan Universitas Budi Luhur akan memfokuskan dalam kegiatan berbentuk pengabdian masyarakat dan magang dalam pengimplementasian kebijakan Kampus Merdeka.
Dua kegiatan tersebut dinilai sesuai dengan visi dan misi Universitas Budi Luhur yang ingin menciptakan manusia yang cerdas dan berbudi luhur.
"Karakter building kami yaitu bagaimana wawasan Budi Luhur dan aplikasi wawasan Budi Luhur menjadi orang baik, itu menjadi satu target. Kedua jiwa wirausaha dan serta teknologi yang dikuasai," kata Dr. Ir. Wendi kepada Kompas.com saat ditemui sesuai acara Kampus Merdeka itu Kampus Budi Luhur di Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Baca juga: Universitas Budi Luhur Siap Implementasikan Kebijakan Kampus Merdeka
Kegiatan yang akan didorong oleh Universitas Budi Luhur adalah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan magang. Menurutnya, Universitas Budi Luhur juga akan mendorong kegiatan riset meskipun tak membobotkan sks yang besar.
"KKN dan riset itu wajib. 50:50. Tapi kami lebih fokus implementasi dalam kegiatan KKN. KKN kami banyak dan kami wajibkan untuk mahasiswa. Untuk riset, kami akan tingkatkan tapi bobotnya mungkin tak sebanyak negeri. Karena kalau perguruan tinggi negeri, mereka punya dana riset yang besar," ujar Dr. Ir. Wendi.
Kegiatan magang, lanjut Dr. Ir. Wendi, memiliki bobot sks yang besar. Menurutnya, kegiatan magang akan menciptakan semangat wirausaha untuk mahasiswa.
"Artinya Jadi bisa dua kegiatan yaitu KKN dan magang. Mereka kita harapkan punya semangat usaha menjadi pemberi pekerjaan bukan pencari pekerjaan. Entepreneurship yang kita dorong," ujarnya.
Dr. Ir. Wendi mengatakan lulusan Universitas Budi Luhur didorong menjadi seorang entreprenur yang berjiwa sosial atau sering dikenal dengan tecno-sociopreneurship.
Sebelumnya, Universitas Budi Luhur siap mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dengan kebijakan Kampus Merdeka, Universitas Budi Luhur bisa mengelola sistem pembelajaran dan kurikulum dengan sangat fleksibel.
"Universitas Budi luhur sudah siap menjalankan Kampus Merdeka. Kami akan sesuaikan perubahan dengan Permendikbud yang ada. Kami tinggal menyesuaikan saja," kata Dr. Ir. Wendi.
Menurutnya, Universitas Budi Luhur sudah mengimplementasikan kegiatan-kegiatan mahasiswa yang tercantum dalam kebijakan Kampus Merdeka. Sejumlah kegiatan itu seperti kuliah lintas program studi, Kuliah Kerja Nyata, memilih tugas akhir, dan lainnya.
"Kami bahagia ada Permendikbud (untuk Kampus Merdeka) itu agar mahasiswa bisa berkembang. Bahagia itu karena apa yang kita lakukan diakui. Dengan adanya lima Permendikbud, kami bisa berkreasi di kurikulum. Jam kegiatan-kegiatan bisa dihitung SKS," ujar Dr. Ir. Wendi.
Baca juga: Perguruan Tinggi Bisa Terapkan Kampus Merdeka Lewat 5 Permendikbud
Ia mencontohkan, mahasiswa Universitas Budi Luhur di program studi bidang Teknologi Informasi bisa mengambil mata kuliah di bidang komunikasi. Selain itu, mahasiswa di semester tiga bisa memilih jam kuliah, dosen, tempat belajar, dan tugas akhir.
"Bisa pilih sesuai jalur pilihannya apakah akademisi atau praktisi. Bisa skripsi, bisa proyek. Seorang sarjana jadi bisa tak memelulu membuat skripsi," ujarnya.
Untuk kegiatan di luar kampus, Universitas Budi Luhur juga telah menghitung kegiatan magang dan KKN ke dalam sks. Menurutnya, mahasiswa akan lebih berkompetisi dengan adanya kebijakan Kampus Merdeka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.