KOMPAS.com - Sejak beberapa bulan ini, dunia dikejutkan dengan merebaknya Novel Coronavirus (2019-nCov) atau yang dikenal dengan virus corona.
Bahkan kini, virus tersebut sudah merebak ke berbagai negara. Ini karena penyebaran virus corona cukup masif dan cepat ke belahan negara.
Lebih mengejutkan lagi, kini ada dua Warga Negara Indonesia ( WNI) yang tertular atau dinyatakan positif virus corona dan sekarang dirawat intensif di RS Jakarta.
Baca juga: Dua Warga Positif Virus Corona, Ini Respons Cepat Dinkes Jabar
Maka tak heran jika banyak orang menjadi protektif diri terhadap lingkungan. Sebab, gejala yang ditimbulkan oleh virus corona ini mirip dengan batuk, pilek dan demam.
Terkait hal itu, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sebagai lembaga pendidikan dan riset telah mengembangkan budidaya jahe merah.
Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan virus corona. Karenanya, beberapa akademisi UNS melakukan pengembangan budidaya jahe merah yang dilakukan di Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar.
Melansir dari laman resmi UNS, akademisi atau tim peneliti UNS itu terdiri dari Prof. Supriyono, Prof. Bambang Pujiasmanto, Sri Nyoto dan Ida Nugroho, M.Eng.
Para peneliti itu melakukan pendampingan kepada petani jahe merah. Sedangkan jahe merah ditanam pada lahan seluas 5 hektar dengan kontur tanah perbukitan ini melibatkan 70 petani.
Menurut salah satu tim peneliti, Ida Nugroho, tanaman jahe merah dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat sekitar 200—600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tak hanya itu saja, tanaman jahe merah juga masih dapat tumbuh dengan baik sampai ketinggian 900 mdpl. Sedangkan di Wonorejo ketinggiannya sekitar 800 mdpl, sehingga masih cocok untuk budidaya jahe merah.
"Budidaya jahe merah di daerah tersebut baru pertama kali dilakukan. Ini berkat kerjasama antara Wana Agro dengan UNS. Nantinya, ke depan bakal dikembangkan riset dengan luas lahan 1,5 hektar pada lahan UNS untuk dikembangkan secara intensif," terang Ida Nugroho, seperti dikutip dari laman resmi UNS, Kamis (20/2/2020).
Dijelaskan, Ida Nugroho, jahe merah tidak seperti jahe pada umumnya. Sebab bentuk luar yang berwarna merah cenderung mudah untuk dikenali. Untuk rasanya jahe merah lebih pedas dibandingkan dengan jahe jenis lainnya.
Berikut ini beberapa manfaat jahe merah:
1. Jahe merah mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi, berfungsi sebagai pencegah radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
2. Selain itu jahe merah juga mengandung antiinflamasi dan antioksidan, sehingga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus maupun bakteri.
Baca juga: Benarkah Pasien Virus Corona Bisa Pulih Sendiri? Ini Penjelasan Akademisi FK UNS
Karena ada manfaat yang besar dari jahe merah terhadap sistem kekebalan tubuh, maka perlu dikembangkan lebih luas lagi.
Salah satunya dengan pengembangan budidaya jahe ini bisa dilakukan pada sekitar pekarangan. Caranya dengan menanam di dalam pot atau diluar pot, sehingga sangat mudah.
"Jahe merah merupakan salah satu jenis herbal yang bisa mencegah masuknya virus kedalam tubuh. Jadi budidaya jahe merah dapat bermanfaaat dan menguntungkan para petani juga masyarakat karena dapat memperoleh tambahan penghasilan atau pendapatan," jelas Ida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.