BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Djarum Foundation

Pelestarian Lingkungan Jadi Salah Satu Gaya Hidup Generasi Milenial

Kompas.com - 10/03/2020, 19:02 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Milenial diakui sebagai generasi ramah lingkungan. Bahkan, beberapa dari mereka sudah menjadikan gerakan ramah lingkungan sebagai gaya hidup sehari-hari.

Ambil contoh dalam persoalan sampah sedotan plastik. Melansir Kompas.com, Minggu (13/10/2019), dalam seharinya Indonesia bisa menghasilkan produksi sampah sedotan plastik sebanyak 93 juta buah.

Jika dirangkai menjadi garis lurus, jumlah tersebut setara dengan jarak Jakarta dan Meksiko. Sebuah fakta yang mungkin bisa membuat Anda tercengang.

Baca juga: Jika Dirangkai, Produksi Sampah Sedotan Plastik Indonesia Jaraknya dari Jakarta ke Meksiko

Dalam menanggapi isu tersebut, generasi milenial pun berbondong-bondong mengubah gaya hidup mereka yang tadinya terbiasa menggunakan sedotan plastik ke sedotan berbahan lainnya yang ramah lingkungan.

Pilihannya pun beragam, ada sedotan berbahan logam, kayu, dan bambu.

Meskipun demikian, upaya pelestarian lingkungan tak hanya sampai di situ. Harus ada langkah lainnya yang lebih konkret untuk menghasilkan manfaat yang besar, menanam pohon, misalnya.

Pelestarian lingkungan dengan menanam pohon dinilai menjadi langkah yang cukup ideal mengingat fungsinya sebagai penghasil oksigen bagi makhluk hidup lainnya.

Tak hanya mengajak para mahasiswa saja, program Siap Darling kali ini juga mengikutsertakan Ahmad Abdul atau yang akrab disapa Abdul Idol untuk turut melakukan penanaman pohon. DOK. DJARUM FOUNDATION Tak hanya mengajak para mahasiswa saja, program Siap Darling kali ini juga mengikutsertakan Ahmad Abdul atau yang akrab disapa Abdul Idol untuk turut melakukan penanaman pohon.

Langkah nyata

Hal itulah yang menjadi perhatian khusus bagi Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Melalui program Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling), mereka mendorong generasi milenial untuk senantiasa mencintai dan menjaga lingkungan dengan aksi nyata.

Pada program kali ini, Siap Darling mengajak 50 Darling Squad –sebutan untuk relawan program ini– yang berasal dari 28 universitas di Indonesia untuk menemukan berbagai gagasan kreatif yang bisa diimplementasikan dalam aksi lingkungan.

Communication Director Djarum Foundation, Mutiara Asmara mengatakan, Siap Darling diharapkan menjadi wadah para generasi milenial untuk mencintai lingkungan dengan caranya masing-masing.

Baca juga: Djarum Foundation Ajak Mahasiswa Gagas Ide Penyelamatan Lingkungan

“Bakti Lingkungan Djarum Foundation ingin mendukung kobaran semangat para milenial, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Cinta lingkungan harus ditanamkan sejak muda,” kata Mutiara dalam rilis tertulis, Rabu (4/3/2020).

Dalam kegiatan itu pula, terdapat 200 Darling Squad lainnya yang menanam 868 pohon dan semak untuk ditanam di berbagai titik di Kompleks Percandian Gedongsongo, Semarang.

Asal tahu saja, kegiatan ini juga didukung Kementerian Pendidikan dan Budaya Indonesia melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah dan Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation.

Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji mengatakan Siap Darling dapat menjadi medium bagi para generasi milenial yang memiliki semangat besar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan lewat tindakan konkret yang menyenangkan. DOK. DJARUM FOUNDATION Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji mengatakan Siap Darling dapat menjadi medium bagi para generasi milenial yang memiliki semangat besar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan lewat tindakan konkret yang menyenangkan.

Pada kesempatan yang sama, President Director Djarum Foundation Victor Hartono mengatakan cagar budaya Indonesia pantas mendapat lebih banyak warna dan pepohonan yang ada di sekitarnya mampu menyerap karbondioksida (CO2).

“Sayang kalau tidak digunakan untuk menyerap CO2. Program candi darling ini akan selesai jika semua candi di Indonesia sudah ditanami berbagai pohon. Djarum Foundation pun mengajak mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan, karena kita harus memastikan bahwa generasi berikutnya juga turut sadar lingkungan," ujar Victor.

Pasalnya, generasi penerus lah yang sebenarnya akan merasakan perubahan iklim.

“Jadi mereka yang harus berinvestasi untuk masa depan mereka," ujarnya lagi.

Baca juga: Djarum Foundation Ajak Milenial Jaga Lingkungan

Selain itu, Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji mengatakan Siap Darling dapat menjadi medium bagi para generasi milenial yang memiliki semangat besar untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan lewat tindakan konkret yang menyenangkan.

“Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga karena mereka turut berperan menghijaukan situs-situs warisan bersejarah Indonesia,” ujar FX Supanji.

Adapun jenis pohon yang ditanam pada kegiatan ini adalah bambu jepang, hujan mas, pucuk merah, tabebuia rosea, pinus, puspa, serta akar wangi pada Kawasan Candi 1.

Sedangkan, jenis pohon yang ditanam pada Kawasan Candi 4 adalah Pinus, Puspa, dan Akar Wangi.

Sebelumnya program Siap Darling telah melakukan penghijauan di Kompleks Candi Prambanan, Ratu Boko, Candi Ijo Penghjauan Benteng Van Den Bosch di Ngawi dan juga Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen pada tahun 2019. DOK. DJARUM FOUNDATION Sebelumnya program Siap Darling telah melakukan penghijauan di Kompleks Candi Prambanan, Ratu Boko, Candi Ijo Penghjauan Benteng Van Den Bosch di Ngawi dan juga Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen pada tahun 2019.

Destinasi favorit

FX Supanji melanjutkan, dengan terlaksananya Siap Darling secara berkelanjutan, maka diharapkan situs warisan sejarah di Indonesia, seperti Kompleks Percandian Gedongsono, bisa menjadi destinasi favorit masyarakat karena terjaga kelestariannya.

“Harapan jangka panjang langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Sukronedi pun menyambut positif upaya Djarum Foundation melestarikan situs sejarah melalui program Siap Darlling.

Gerakan ini diakuinya mampu menumbuhkan rasa cinta para generasi muda terhadap lingkungan dan warisan para leluhur.

“Saya meyakini Siap Darling mampu mengubah paradigma kaum milenial bahwa berkunjung ke tempat bersejarah tidaklah membosankan, tapi justru membanggakan. Pasalnya, bangsa yang besar adalah yang menghargai sejarah dan juga merawat apa yang ditinggalkan leluhur,” ucap Sukronedi.

Communication Director Djarum Foundation, Mutiara Asmara mengatakan, Siap Darling diharapkan menjadi wadah para generasi milenial untuk mencintai lingkungan dengan caranya masing-masing.DOK. DJARUM FOUNDATION Communication Director Djarum Foundation, Mutiara Asmara mengatakan, Siap Darling diharapkan menjadi wadah para generasi milenial untuk mencintai lingkungan dengan caranya masing-masing.

Mengajak influencer

Tak hanya mengajak para mahasiswa saja, program Siap Darling kali ini juga mengikutsertakan Ahmad Abdul atau yang akrab disapa Abdul Idol untuk turut melakukan penanaman pohon.

Penyanyi jebolan Indonesian Idol ini mengaku bangga dapat terlibat secara nyata dalam upaya memperbaiki lingkungan.

“Alam dengan seluruh kekayaan dan keindahannya merupakan warisan dari leluhur yang harus selalu kita jaga. Untuk itu, saya merasa sangat antusias dalam kegiatan yang sangat positif ini,” ucap pria berusia 29 tahun tersebut.

Perlu diketahui, sebelumnya program Siap Darling telah melakukan penghijauan di Kompleks Candi Prambanan, Ratu Boko, Candi Ijo Penghjauan Benteng Van Den Bosch di Ngawi dan juga Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen pada tahun 2019.

Harapannya, program ini dapat berjalan hingga 2025 dengan menyasar ratusan candi di Indonesia, termasuk candi-candi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.

Siap Darling pun membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk turut terlibat dalam program Candi Darling selanjutnya. Caranya mudah, silakan mengakses www.siapdarling.id dan Anda dapat secara langsung menebarkan aksi untuk bumi.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau