Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona, Mahasiswa ITB Kerjakan Skripsi Tanpa Studi Lapangan

Kompas.com - 03/04/2020, 20:13 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan alternatif pengerjaan tugas akhir skripsi di laboratorium, studio, lapangan, dan industri menjadi kegiatan studi literatur. Hal itu merespon masa darurat wabah COVID-19 yang berakibat pada keterbatasan pengerjaan tugas akhir mahasiswa.

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Direktur Pendidikan ITB No. No. 244/IT1.B04.2/PP/2020 tanggal 2 April 2020 tentang Tugas Akhir/Tesis/Disertasi, Kriteria Kelulusan, Batas Waktu Studi, dan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP).

Direktur Pendidikan ITB, Arief Hariyanto mengatakan penerapan kebijakan tersebut dilandasi tengah keterbatasan yang dialami oleh seluruh pihak, untuk bidang Pendidikan dan lebih spesifik lagi terkait pelaksanaan dan penyelesaian Tugas Akhir mahasiswa Program Sarjana, ITB.

Kebijakan tersebut diharapkan untuk tidak merugikan mahasiswa yang tengah mengerjakan tugas akhir.

"Program Studi melalui Dosen Pembimbing Tugas Akhir dapat menyesuaikan beberapa bagian dari keseluruhan lingkup Tugas Akhir yang memerlukan kegiatan laboratorium, studio, lapangan, industri, dengan menggantinya menjadi kegiatan studi literatur dengan tetap menjaga pemenuhan capaian pembelajaran (learning outcome) yang ditetapkan," kata Arief dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com.

Baca juga: Akademisi ITB: Penyembuhan Corona Butuh Penelitian Lanjutan dari Kunyit dan Temulawak

Menurutnya, pengerjaaan tugas akhir mahasiswa dengan metode studi literatur akan dikoordinasikan antara dosen pembimbing dan ketua program studi. Mahasiswa nantinya bisa meriset atau mencari literatur ilmiah untuk pengerjaan tugas akhir tanpa harus melakukan studi di lapangan.

"Salah satu contoh, mahasiswa dapat mencari literatur ilmiah yang di dalamnya membahas kegiatan laboratorium atau kegiatan lapangan yang sejenis yang pernah dilakukan oleh mahasiswa atau peneliti di universitas lain, baik nasional maupun internasional," tambah Arief.

Arif mengatakan, mahasiswa bisa melakukan kajian terhadap pelaksanaan kegiatan dan hasil yang ditunjukkan dalam literatur ilmiah tersebut. Kajian tersebut bisa dijadikan referensi dan asumsi bagi pengerjaan bagian lainnya dari lingkup tugas akhir yang harus diselesaikan.

Selain itu, mahasiswa ITB diberikan tambahan waktu penyelesaian tugas akhir.

Sementara, bagi mahasiswa pascasarjana untuk diberikan tambahan waktu bagi pengerjaan dan penyelesaian Tesis/Disertasi, dan diberikan kebijakan terkait kriteria kelulusan, batas waktu studi, dan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP).

Dosen Pembimbing tidak menurunkan atau mengurangi pemenuhan ketentuan capaian pembelajaran (learning outcomes) dan ketentuan penyelesaian penelitian Tesis/Disertasi, termasuk ketentuan mengenai publikasi/karya ilmiah.

Penyelesaian tugas akhir seperti skripsi di tengah penyebaran corona tak jarang membuat mahasiswa kesulitan. Mahasiswa kesulitan untuk mencari literatur pendukung skripsi, studi lapangan, hingga wawancara ke narasumber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Beasiswa S1 Kerajaan Maroko 2025 Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
Beasiswa S1 Kerajaan Maroko 2025 Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
Edu
Peran AI dalam Pendidikan: Perkuat Manusia, Bukan Menggantikannya
Peran AI dalam Pendidikan: Perkuat Manusia, Bukan Menggantikannya
Edu
Mengapa BEM UGM Nyatakan Mosi Tidak Percaya kepada Rektornya?
Mengapa BEM UGM Nyatakan Mosi Tidak Percaya kepada Rektornya?
Edu
Pengadilan Tangguhkan Perintah Trump, Harvard Tetap Bisa Terima Mahasiswa Asing
Pengadilan Tangguhkan Perintah Trump, Harvard Tetap Bisa Terima Mahasiswa Asing
Edu
Tes Calistung Dihapus untuk Masuk SD di SPMB 2025, Ini Tujuannya
Tes Calistung Dihapus untuk Masuk SD di SPMB 2025, Ini Tujuannya
Edu
Dokter IPB Jelaskan 4 Jenis Obat Kumur dan Peruntukannya, Jangan Salah Pilih
Dokter IPB Jelaskan 4 Jenis Obat Kumur dan Peruntukannya, Jangan Salah Pilih
Edu
2 Jalur Mandiri ITS Surabaya Masih Buka, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
2 Jalur Mandiri ITS Surabaya Masih Buka, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
5 Hal untuk Ciptakan Pendidikan Bermutu, Ini Kata Wamendikdasmen Atip Latipulhayat
5 Hal untuk Ciptakan Pendidikan Bermutu, Ini Kata Wamendikdasmen Atip Latipulhayat
Edu
Kasus Grup Inses di Facebook, Pakar Unair Sebut Faktor Penyebab dan Langkah Preventifnya
Kasus Grup Inses di Facebook, Pakar Unair Sebut Faktor Penyebab dan Langkah Preventifnya
Edu
Rayakan Tiga Dekade, Sekolah Bogor Raya Gelar 'SBR Run 2025' untuk Donasi Perpustakaan SLB
Rayakan Tiga Dekade, Sekolah Bogor Raya Gelar "SBR Run 2025" untuk Donasi Perpustakaan SLB
Edu
20 Kampus Terbaik di Indonesia Versi The AUR 2025, Ada 7 Kampus Swasta
20 Kampus Terbaik di Indonesia Versi The AUR 2025, Ada 7 Kampus Swasta
Edu
Kisah Gelar Abdi Fistawan, Anak Tukang Bakso yang Sukses Diterima di 34 Kampus Luar Negeri
Kisah Gelar Abdi Fistawan, Anak Tukang Bakso yang Sukses Diterima di 34 Kampus Luar Negeri
Edu
Tips Bikin Curriculum Vitae ATS 'Friendly' ala Kemendikti
Tips Bikin Curriculum Vitae ATS "Friendly" ala Kemendikti
Edu
Wamendikti Stella Upayakan Sekolah Indonesia Terhubung dengan Kampus Top Dunia
Wamendikti Stella Upayakan Sekolah Indonesia Terhubung dengan Kampus Top Dunia
Edu
Riwayat Pendidikan dan Karier Menkes Budi Gunadi yang Didesak Dicopot
Riwayat Pendidikan dan Karier Menkes Budi Gunadi yang Didesak Dicopot
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau